SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Bulan Suro menjadi waktu yang sangat sakral bagi orang-orang Jawa. Bulan ini identik dengan memandikan keris hingga memperingati hal-hal yang berbau mistis.
Islam berpandangan beda, Bulan Suro atau dalam Islam dikenal dengan Muharram hendaknya tidak diperingati dengan hal-hal yang bernuansa mistis atau bahkan syirik. Sebab, ini dinilai akan menodai bulan Muharram yang dalam syariat Islam dijelaskan sebagai salah satu bulan suci (haram) serta mulia.
Bulan Muharram diketahui menjadi tanda masuknya Tahun Baru Islam. Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender hijriah. Muharram termasuk bulan yang sangat istimewa.
Berikut alasan Muharram Bulan yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam dikutip dari Okezone:
1. Termasuk bulan suci
Dihimpun dari Konsultasisyariah.com, dai muda asal Yogyakarta Ustadz Ammi Nur Baits ST BA menerangkan bahwa dalam riwayat dari Abu Bakrah radhiallahu'anhu, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
"Sesungguhnya zaman berputar sebagaimana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada 12 bulan. Di antaranya ada 4 bulan haram (suci), 3 bulan berurutan: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharam, kemudian bulan Rajab Suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya'ban." (HR Bukhari dan Muslim)
2. Bulan Allah
Muharram juga dinamakan Syahrullah atau Bulan Allah. Diterangkan dalam riwayat dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم
"Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram." (HR Muslim)
3. Terdapat hari Asyura
Ada satu hari yang sangat dimuliakan oleh umat beragama. Hari itu adalah hari Asyura. Orang Yahudi memuliakan hari ini karena hari Asyura adalah hari kemenangan Musa bersama Bani Israil dari penjajahan Firaun dan bala tentaranya.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, beliau menceritakan:
لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ وَجَدَهُمْ يَصُومُونَ يَوْمًا ، يَعْنِى عَاشُورَاءَ ، فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ ، وَهْوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى ، وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ ، فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ . فَقَالَ « أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ » . فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Beliau bertanya, "Hari apa ini?" Mereka menjawab, "Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Kami (kaum Muslimin) lebih layak menghormati Musa daripada kalian." Kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk puasa. (HR Bukhari)
4. Bulan paling mulia setelah Ramadhan
Para ulama menyatakan bahwa Muharram adalah adalah bulan paling mulia setelah Ramadhan.
Hasan al Bashri mengatakan:
إن الله افتتح السنة بشهر حرام وختمها بشهر حرام فليس شهر في السنة بعد شهر رمضان أعظم عند اللهمن المحرم وكان يسمى شهر الله الأصم من شدة تحريمه
Allah membuka awal tahun dengan bulan haram (Muharram) dan menjadikan akhir tahun dengan bulan haram (Dzulhijjah). Tidak ada bulan dalam setahun, setelah bulan Ramadhan, yang lebih mulia di sisi Allah dari pada bulan Muharram. Dulu bulan ini dinamakan Syahrullah Al Asham (bulan Allah yang sunyi), karena sangat mulianya bulan ini. (Lathaiful Ma'arif, halaman 34)
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait