SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menegaskan pentingnya integrasi data sebagai kunci sukses pembangunan daerah, utamanya dalam merumuskan kebijakan yang lebih efisien dan transparan. Baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan, evaluasi hingga pengendalian pembangunan.
“Data saat ini menjadi kunci dalam pengambilan kebijakan yang lebih cepat dan presisi. Untuk itu, tanpa data yang terintegrasi, kebijakan dan keputusan yang tepat sasaran dan tepat guna akan sulit diwujudkan,” katanya, Senin (31/7/2023).
Khofifah menjelaskan, Satu Data Jatim menjadi hal penting untuk dilaksanakan sebab sejalan dengan Perpres Nomor 36 tahun 2019. Satu Data bertujuan untuk mengumpulkan dan mengintegrasikan data-data yang dimiliki oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Kabupaten/Kota.
“Satu data akan menjadi bagian dari penguatan percepatan , efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas dari berbagai proses pengambilan kebijakan pembangunan di Jawa Timur,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin menyampaikan, sejak tahun 2019 Pemprov Jatim telah membangun Portal Satu Data.
“Hingga tanggal 24 Juli 2023 kab / kota yang telah terintegrasi satu data Jawa Timur sebanyak 35 kabupaten / kota. Kemudian 29 kabupaten / kota juga sudah terintegrasi dengan Satu Data Indonesia,” katanya.
Hingga saat ini, Portal Satu Data Jatim telah memiliki 1.286 data set yang dihimpun dari OPD-OPD di Jatim. Sebanyak 39.431 netizen juga tercatat mengunjungi portal tersebut dan 7.821 data set telah diunduh.
Sherlita menjelaskan portal satu data tersebut saat ini telah dikembangkan menjadi portal open government. Di dalamnya terdapat 44 aplikasi program interface yang telah terintegrasi dari 22 Perangkat Daerah.
“Selain itu ada juga aplikasi program interface dari jajaran samping yakni BKKBN Jatim, BMKG Pasuruan, dan Kementerian Pendidikan,” terangnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait