Skill-skill yang diasah oleh instruktur yang disiapkan Dindik Jatim ini, diharapkan dapat menjadi bekal untuk memasuki Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Apalagi jika dikatakan lulus dengan sertifikat yang diakui secara nasional maupun yang dikeluarkan oleh UPT akan mempermudah siswa mendapat pekerjaan di DUDI,” urainya.
Pria yang juga menjabat Pj Walikota Batu ini juga meminta agar para siswa terus meningkatkan kompetensi dan kualitas diri. Meski, sertifikat sudah diraih. Ini dibutuhkan agar siswa mampu bersaing di dunia kerja yang sangat ketat dan perubahan yang terus berkembang.
Dalam kesempatan ini, Ariea juga berencana menambah jumlah peserta dan kompetensi keahlian yang diajarkan. Tentu saja hal tersebut akan melihat jumlah anggaran yang dimiliki Dindik.
“Kita berharapnya ada tambahan (jumlah siswa dan waktu pelatihan juga kompetensi keahlian yang diajarkan), tapi balik lagi harus melihat juga anggaran yang kami miliki. Mudah-mudahan bisa bertambah. Karena ini bagian dari ikhtiar kita mengurangi angka pengangguran,” tandas dia.
Sementara itu Kepala UPT PTKK Dindik Jatim Wahyu Suryo Herminoko mengatakan kegiatan rutin tahunan ini gratis. Untuk pesertanya dipilih oleh sekolah masing-masing. “Jadi ada peserta yang misalnya masuk pelatihan ini tidak bisa menjahit, tapi setelah ikut selama 12 hari mereka jadi bisa. Nantinya kami juga kerjasama dengan perusahaan untuk permagangan,” katanya.
Salah satu peserta dari SMKN 3 Malang Cindyta Afifah Zahra mengaku sangat senang bisa mengikuti pelatihan tata kecantikan pada kegiatan ini. Menurutnya banyak pelatihan baru yang tidak diperolehnya dari sekolah.
“Kesulitan gak ada sih, karena memang mungkin minat saya pada bidang kecantikan,” tuturnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait