SURABAYA, iNewsSurabaya.id-Program Inkubator peningkatan skill siswa SMA/SMK kembali di gelar Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, pada 31 Juli-11 Agustus 2023. Di angkatan ke IV ini, sebanyak 180 peserta dilatih kompetensinya dengan tenaga ahli selama 12 hari.
Selain pelatihan, untuk mengetahui kemajuan skill yang dimiliki para peserta, Dindik Jatim melalui UPT Pengembangan Pendidikan Kejuruan (PTKK) juga menguji siswa melalui post tes dan pre tes.
Ini untuk menentukan tiga siswa terbaik dari masing-masing bidang keahlian untuk mengikuti kelas akselerasi inkubator peningkatan skill menuju Milenial Job Center (MJC).
Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai menyebut pelatihan ini merupakan bagian dari program Jatim cerdas dan Jatim amanah yang menyasar seluruh kalangan.
Di mana, pelatihan MJC juga dilakukan ditingkat Bakorwil yang diikuti masyarakat umum. Tak ketinggalan, penguatan di sektor SMA/SMK pun juga dilakukan dengan mematangkan potensi masing-masing siswa yang kemudian dikembangkan oleh Dindik Jatim dan linier dengan program Gubernur Khofifah.
“Mereka diberikan keterampilan khusus. Berbagai kompetensi diharapkan terus dikembangkan. Pada pelatihan ini mereka juga mengikuti sertifikasi dan dapat menjemput bola di dunia kerja, baik membuka lapangan kerja sendiri atau masuk di dunia kerja yang ada,” jabar Aries.
Skill-skill yang diasah oleh instruktur yang disiapkan Dindik Jatim ini, diharapkan dapat menjadi bekal untuk memasuki Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Apalagi jika dikatakan lulus dengan sertifikat yang diakui secara nasional maupun yang dikeluarkan oleh UPT akan mempermudah siswa mendapat pekerjaan di DUDI,” urainya.
Pria yang juga menjabat Pj Walikota Batu ini juga meminta agar para siswa terus meningkatkan kompetensi dan kualitas diri. Meski, sertifikat sudah diraih. Ini dibutuhkan agar siswa mampu bersaing di dunia kerja yang sangat ketat dan perubahan yang terus berkembang.
Dalam kesempatan ini, Ariea juga berencana menambah jumlah peserta dan kompetensi keahlian yang diajarkan. Tentu saja hal tersebut akan melihat jumlah anggaran yang dimiliki Dindik.
“Kita berharapnya ada tambahan (jumlah siswa dan waktu pelatihan juga kompetensi keahlian yang diajarkan), tapi balik lagi harus melihat juga anggaran yang kami miliki. Mudah-mudahan bisa bertambah. Karena ini bagian dari ikhtiar kita mengurangi angka pengangguran,” tandas dia.
Sementara itu Kepala UPT PTKK Dindik Jatim Wahyu Suryo Herminoko mengatakan kegiatan rutin tahunan ini gratis. Untuk pesertanya dipilih oleh sekolah masing-masing. “Jadi ada peserta yang misalnya masuk pelatihan ini tidak bisa menjahit, tapi setelah ikut selama 12 hari mereka jadi bisa. Nantinya kami juga kerjasama dengan perusahaan untuk permagangan,” katanya.
Salah satu peserta dari SMKN 3 Malang Cindyta Afifah Zahra mengaku sangat senang bisa mengikuti pelatihan tata kecantikan pada kegiatan ini. Menurutnya banyak pelatihan baru yang tidak diperolehnya dari sekolah.
“Kesulitan gak ada sih, karena memang mungkin minat saya pada bidang kecantikan,” tuturnya.
Salah satu instruktur MJC kelas videografi yang ditunjuk Dindik Jatim adalah Rizal Afriansyah. Dalam kelasnya, ia mengajarkan dasar-dasar videografi mulai dari camera movement, framing, story board hingga membuat naskah.
Menurutnya kelas videografi ini arahnya kepada Content Creator.
“Saat ini kebutuhan konten banyak sekali. Entah nantinya sebagai content creator di perusahaan atau sebagai enterpreneur. Kendala saat memberikan pelatihan ini adalah ada peserta yang belum pernah mengoperasikan kamera. Alhamdulillah selama mengikuti pelatihan peserta ini akhirnya bisa,” terangnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait