BANYUWANGI, iNews.id – Pandemi Covid-19 menjadi salah satu alas an menurunnya pendapatan masyarakat. Saat ini, masyarakat petani mencoba bangkit dari imbas pandemi yang menyerang dunia.
Salah satu petani yang ingin bangkit dari keterpurukan adalah Suharsono, petani udang vanamei. Ia bertekat untuk mengembangkan pembudidayaan udang vanamei miliknya, meski kondisi ekonomi sedang tak menentu. Keseriusan untuk membangun bisnis pertanian bidang perikanan diwujudkan dengan penebaran benih udang vanamei dilokasi tambak miliknya.
Proses pertanian udang ini tidak dilakukan secara modern, kondisi ini dipengaruhi dengan modal yang mepet. Medki demikian, Suharsono mengaku sangat yakin bisa berkembang dengan modal seadanya. “Kenapa pola sederhana ini kita pilih. Pola ini terjangkau oleh pelaku tambak udang. Kita telah menebar benih udang vanamei 5 juta ekor dengan luas tambak 35 hektar, ” kata Suharsono.
Diharapkan penebaran benih udang vanamei ini memberikan keberhasilan bagi budidaya tambak udang ini. Suharsono berharap, tambak miliknya itu kedepan dapat memberikan hasil yang memuaskan. “Mudah-mudahan ini bisa berhasil,”ujarnya.
Udang vanamei merupakan salah satu komoditi budidaya perikanan yang memiliki harga cukup tinggi dipasaran. Banyaknya peminat atas kuliner seafood mengakibatkan permintaan terhadap udang jenis ini juga kian melejit.
Oleh karena itu banyak petani tambak yang memulai budidayakan udang vanamei ini karena menawarkan keuntungan yang manis. Udang vanamei sendiri memiliki keunggulan berupa tahan terhadap wabah penyakit, pertumbuhan yang cepat dan juga waktu pemeliharaannya yang terbilang singkat. “Kita memilih tetap bertahan untuk perikanan udang vanamei karena bisa cepat panen, sekitar 100 sampai 110 hari," papar dia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait