PROBOLINGGO, iNews.id - Pasca bencana banjir yang memutuskan jembatan di Desa Gunggungan Kidul Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo membuat warga bingung. Akhirnya warga bersama TNI-Polri serta Forkopimda Kabupaten Probolinggo melakukan kerja bakti untuk membangun jembatan alternatif, Rabu (19/1/2022)
Dari hasil pantauan di lokasi, Forkopimda bersama warga dan TNI-Polri secara bahu membahu dan gotong royong memindahkan batu material jembatan yang putus akibat bencana banjir bandang. Bebatuan yang berada di bawah dan pinggir bekas jembatan penghubung antar dusun yang ambrol itu, rencananya akan digunakan sebagai pondasi pembuatan jembatan atau jalan alternatif.
“Ini untuk membangun jembatan alternatif agar bisa dilewati. Tidak hanya untuk warga, tapi kami upayakan juga bisa dilewati oleh kendaraan,” jelas salah satu warga, Slamet Riyadi.
Menurutnya, dampak banjir bandang yang menghanyutkan dua jembatan putus itu, warga sekitar menyeberangi sungai. "Jadi untuk sementara kalau mau bepergian ke luar, sepeda motor warga harus digotong melewati sungai yang jembatannya putus, pulangnya nanti ya digotong lagi,” tegasnya.
Sementara itu, Plt Bupati Probolinggo, mengaku kalau pihaknya meminta pada tim ekspedisi untuk melihat langsung penyebab banjir yang terjadi. "Ini kita masih fokus pada penyebab banjirnya. Sehingga, kalau dibangun jembatan lagi, khawatir banjir lagi dan rusak lagi," ungkap Timbul.
Lebih lanjut masih kata Timbul, nantinya kalau sudah ketemu titik penyebabnya, nantinya akan dibangun jembatan permanen. "Agar masyakarat tidak dihantui banjir terus, sehingga kita pecahkan bersama banjir ini," ucap Plt Bupati Probolinggo.
Di tempat yang sama, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi, menyampaikan Forkopimda menggelar kegiatan peninjauan ke lokasi bencana alam banjir dalam rangka melaksanakan kerja bakti membangun jembatan yang rusak dan juga menyalurkan bantuan berupa sembako dan santunan uang kepada keluarga korban. Dalam rangka mengantisipasi bencana alam yang terjadi di Kabupaten Probolinggo, Kapolres Probolinggo menjelaskan telah menggerakkan Bhabinkamtibmas untuk menyampaikan dan memberikan edukasi kepada masyarakat agar berhati-hati dan waspada terjadinya bencana alam.
Selain itu, Personil Satuan Samapta Polres Probolinggo telah disiagakan melalui kehadiran peleton khusus siaga bencana. Terdiri dari 30 personil untuk melaksanakan gerak cepat mengantisipasi terjadinya bencana alam.
"Kami (Polres Probolinggo) menggerakkan Bhabinkamtibmas untuk menyampaikan kepada masyarakat agar berhati-hati dan waspada terjadinya bencana alam dan kami telah menyiapkan peleton khusus dari Satuan Samapta untuk siaga bencana dalam rangka gerak cepat mengantisipasi terjadinya bencana alam", pungkas Kapolres Probolinggo.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait