SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London, menggelar acara temu bisnis dengan investor asal Inggris.
Tercatat ada 7 perusahaan negeri ratu Elizabeth tersebut yang mengajukan Letter of Intent (LOI) kepeminatan proyek investasi sektor transportasi umum (Public Transportation) dan pengolahan sampah menjadi energi panas atau listrik (Waste to Energy). Antara lain, Crossrail, Loesche, Mott MacDonald, Seaport Consultant Asia, Arup, Colas Rail, dan Alstom.
“Alhamdulillah investasi pada sektor transportasi umum di Jatim menjadi magnet bagi para Investor dari Inggris. Terutama setelah beroperasinya Trans Jatim yang menghubungkan sekaligus mengkoneksikan banyak daerah dalam satu layanan,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Kamis (31/8/2023).
Khofifah menyatakan, Pemprov Jatim akan terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan melakukan percepatan realisasi investasi dari Inggris. Bukan tanpa alasan, hal ini karena realisasi investasi dari Inggris di Jatim selama periode 2010 hingga 2022 mencapai USD162,67 juta. “Diharapkan jika investasi asal Inggris masuk akan meningkatkan nilai realisasi investasi PMA (Penanaman Modal Asing) di Jatim," harapnya.
Khofifah menjelaskan, Jatim terus mengawal dan mendukung program percepatan pembangunan ekonomi sesuai Perpres Nomor 80 Tahun 2019. Khususnya untuk transportasi publik di wilayah Aglomerasi Surabaya. "Perpres ini diyakini bisa menjawab koneksitas sentra-sentra penduduk, konsentrasi antara dunia industri," katanya.
Orang nomor satu di Jatim ini juga menawarkan potensi investasi di bidang pelayanan kesehatan. Dia menjelaskan, rumah sakit (RS) yang paling banyak memiliki ketersediaan tempat tidur di Indonesia. Salah satunya RS milik Provinsi Jatim. Pemprov Jatim sendiri memiliki 14 RS Umum didukung berbagai layanan kesehatan dengan dokter spesialis di berbagai bidang. “Mudah-mudahan ada yang tertarik dan terbangun kerja sama dengan rumah sakit yang ada di Jatim,” ajaknya.
Di sisi kemudahan investasi, Khofifah menjelaskan, berdasarkan Lee Kuan Yew Institute Singapura kemudahan berinvestasi di Jatim ini tingkat daya saingnya kedua setelah DKI Jakarta. Tetapi pada daya saing untuk berusaha, Jatim paling efektif di Indonesia. "Kami punya investment project ready to offer (IPRO) di bidang infrastruktur, manufaktur, property, pariwisata, serta KEK Singhasari dan Gresik. Karenanya, iklim investasi di Jatim harus dijaga betul agar nilainya semakin meningkat baik PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) maupun PMA," urainya.
Sementara itu, Dubes RI untuk Inggris dan Irlandia Desra Percaya mengatakan, bahwa Temu Bisnis dan Investasi di Inggris menghadirkan Gubernur Khofifah yang berhasil menggenjot pertumbuhan ekonomi wilayahnya 5,24 persen pada triwulan II tahun 2023.
"Kami berharap, para pelaku usaha bisa banyak mencari literatur untuk mengembangkan bisnis usaha dan investasinya di Jatim yang memiliki pangsa pasar sebanyak 120 juta penduduk yang berasal dari kawasan Indonesia Bagian Timur," katanya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait