SIDOARJO, iNews.id - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kantor Cabang Sidoarjo, Jawa Timur meningkatkan sinergi bersama dengan Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) seperti rumah sakit dan juga klinik di kabupaten Sidoarjo.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Sidoarjo, Novias Dewo Santoso menuturkan bahwa peningkatan sinergitas bersama dengan PLKK itu perlu dilakukan supaya masing-masing PLKK jadi lebih kenal satu dengan yang lainnya.
Kegiatan ini diadakan, di samping sebagai bentuk apresiasi pada para PLKK yang selama ini sudah membantu pelayanan dengan baik pada peserta yang mengalami kecelakaan kerja, juga untuk meningkatkan sinergitas supaya kedepan lebih baik lagi.
"Tentunya hal ini akan memudahkan kami untuk melakukan koordinasi dengan masing-masing PLKK tersebut jika terjadi sebuah risiko kecelakaan kerja," katanya di sela kegiatan gathering dengan PLKK wilayah Sidoarjo di salah satu hotel di Sidoarjo.
Menurutnya, jika hubungan sudah terbangun dengan baik, kerjasama dalam layanan pada peserta yang mengalami kecelakaan kerja akan terlaksana sebagaimana yang diharapkan.
Layanan yang tepat dan baik, lanjut Dewo, diharapkan bisa mendongkrak kepesertaan. Pekerja yang belum menjadi peserta akan tertarik menjadi peserta.
Ia menjelaskan, tidak hanya kepada PLKK saja, karena pihaknya juga telah melakukan peningkatan sinergitas dengan berbagai pihak yang selama ini sudah bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.
"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk apresiasi kepada PLKK yang sudah memberikan layanan terbaik, serta penghargaan kepada 8 PLKK yang berpartisipasi dalam perlindungan terhadap program GN Lingkaran di tahun 2022 yaitu RS Siti Hajar, RS Siti Khodijah, RS Citra Medika, RS Al Islam HM Mawardi, RS Delta Surya, RS Rahman Rahim, RS Aisyiah Siti fatimah dan RS Anwar Medika," terangnya.
Dewo menjelaskan, dari data yang ada untuk pembayaran klaim sampai dengan September 2023 Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebanyak 7.484 kasus dengan nilai klaim Rp 48.974.278.660 miliar.
"Kemudian Jaminan Hari Tua (JHT) sebanyak 15.299 kasus dengan nilai klaim Rp 292.691.165.120 miliar. Jaminan Kematian (JKM) sebanyak 1.372 kasus senilai Rp 21.601.500.000 miliar serta Jaminan Pensiun (JP) sebanyak 16.363 kasus senilai sekitar Rp 14.948.162.460 miliar," katanya
Selain itu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Sidoarjo di sela kegiatan juga mengenalkan program Gerakan Nasional (GN) Lingkaran kepada PLKK se- sidoarjo.
Program GN Lingkaran BPJS Ketenagakerjaan, kata dia, adalah salah satu inovasi sosial yang bertujuan untuk membantu pekerja rentan dapat terlindungi oleh program BPJS Ketenagakerjaan dengan mekanisme donasi pembayaran iuran dari dana CSR perusahaan-perusahaan, baik swasta, negeri ataupun sumbangan sosial masyarakat dan individu.
"Kami mengajak kepada pengusaha dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama peduli melindungi pekerja rentan disekitar kita dan menjadi bagian dari amal yaitu dengan cara mendonasikan sedikit dari penghasilan kita. Agar mereka sadar manfaat yang didapatkan setelah mengikuti BPJS Ketenagakerjaan," tegasnya.
Dia mengatakan, pekerja rentan yang dimaksud adalah para pekerja bukan penerima upah (BPU) yang tidak memiliki penghasilan pasti dan belum mampu mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan secara mandiri karena terbatasnya penghasilan seperti petani, tukang becak, penjual sayur, pemulung, tukang ojek, tambal ban, asisten rumah tangga atau sopir pribadi.
Perusahaan, lanjut Dewo tidak hanya memberikan jaminan sosial kepada karyawannya saja. Di lingkungan perusahaan banyak yang harus dibantu.
Seperti penjual makanan, pedagang kaki lima, yang memang orang seperti itu tidak mengetahui pentingnya menjadi peserta perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait