SURABAYA, iNewsSurabaya.id - PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) menerima kunjungan kehormatan dari Kepala Bagian Politik dan Ekonomi Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat, John McDaniel dan Political and Economic Assistant, Kezia Saudale. Kunjungan itu untuk memperkuat hubungan bisnis antara kedua negara.
Dalam pertemuan yang berlangsung gayeng itu, John McDaniel dan Kezia Saudale mendapatkan informasi perkembangan SIER menjadi kawasan industri yang hijau dan berkelanjutan dari Direktur Utama (Dirut) PT SIER, Didik Prasetiyono.
Dalam kesempatan itu, Didik didampingi seluruh jajaran direksi SIER. Yakni; Direktur Pemasaran dan Pengembangan Silvester Budi Agung, Direktur Keuangan, Administrasi, dan Manajemen Risiko Rizka Syafittri Siregar, dan Direktur Operasi Lussi Erniawati.
Usai mendapat paparan, John McDaniel mengaku sangat terkesan dengan kawasan industri SIER yang terus berkembang pesat sejak pertama kali berdiri pada 1974 silam. Dari yang sebelumnya 245 hektare terus berkembang menjadi 1.000 hektare di daerah Surabaya, Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan. Dan ke depan akan meluaskan ekspansinya ke Kabupaten Ngawi.
"Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Amerika Serikat sangat penting dan kerjasamanya semakin erat. Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar yang sangat menjanjikan bagi perusahaan Amerika yang ingin memperluas operasi bisnisnya," kata John McDaniel.
Dia juga menekankan pentingnya konsep 'triple bottom line' dalam menjalankan bisnis di Indonesia. Ini mengacu pada pengambilan keputusan bisnis yang mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan.
"Perusahaan yang berinvestasi di kawasan industri seperti ke SIER, harus berkomitmen untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, lingkungan da profitabilitas jangka panjang," ungkap John McDaniel.
Sementara itu, Dirut PT SIER Didik Prasetiyono mengatakan, kunjungan Konsulat Jenderal Amerika Serikat ke SIER menandakan jika hubungan ekonomi antara Indonesia dan Amerika Serikat sangat baik. Kunjungan ini menyoroti pentingnya investasi berkelanjutan dalam konteks hubungan bisnis Indonesia dan Amerika Serikat.
Dihadapan Konsulat Jenderal Amerika Serikat, Didik menegaskan, komitmen SIER dalam pengembangan kawasan industri yang berkelanjutan, dengan berinvestasi dalam teknologi hijau, manajemen limbah dan energi terbarukan.
"Komitmen ini selaras dengan visi pemerintah Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan menjadikan Indonesia sebagai pusat manufaktur berbasis lingkungan," kata Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia ini.
Menurut dia, kunjungan Konsulat Jenderal Amerika Serikat ini juga menyoroti potensi kolaborasi disektor sumber daya alam dan energi. Sebab Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, sementara Amerika Serikat adalah salah satu konsumen terbesar minyak dan gas alam di dunia.
"Investasi berkelanjutan disektor ini dapat menguntungkan bagi kedua negara, dan mempromosikan penggunaan yang lebih bijak dari sumber daya alam," kata alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) ini.
Dengan adanya kunjungan dari Konsulat Jenderal Amerika Serikat ini, Didik berharap investasi di kawasan industri SIER semakin memperkuat hubungan bisnis antara Indonesia dan Amerika Serikat, sembari mempromosikan pembangunan berkelanjutan yang memberi manfaat bagi semua pihak.
"Kemitraan yang berfokus pada keberlanjutan adalah kunci menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi kedua negara dan dunia," tandasnya.
Usai pertemuan di Wisma SIER, John McDaniel dan Kezia Saudale diajak keliling melihat hijaunya lingkungan kawasan industri SIER. John McDaniel dan Kezia Saudale juga diajak melihat proses pengolahan air limbah cair terpadu SIER.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait