Moderasi Beragama, Prof Suyitno: Jadi Solusi dan Pandangan tentang Pentingnya Hidup Damai

Vitrianda Hilba Siregar
Kementerian Agama mengadakan tur sosialisasi untuk rencana Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika (KMBAA) yang akan diadakan di Bandung pada tanggal 11 hingga 13 Desember 2023. Foto: Ist

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kementerian Agama mengadakan tur sosialisasi untuk rencana Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika (KMBAA) yang akan diadakan di Bandung pada tanggal 11 hingga 13 Desember 2023.

Kali ini, tur ini mencakup Diskusi Publik dan Pameran Inovasi Moderasi Beragama dengan tema "Membangun Harmoni Melalui Kampung Moderasi dan Rumah Ibadah Moderasi."

Kegiatan diskusi ini akan melibatkan beberapa narasumber, seperti Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas, Didik Darmanto; Koordinator Jaringan Gusdurian dan Tim Ahli Pokja Moderasi Beragama, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid; serta Direktur Jenderal Bimas Buddha Supriyadi.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Litbang Agama Semarang dan akan berlangsung di Universitas Airlangga, Surabaya. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Nizar Ali, memberikan apresiasi kepada Balai Litbang Diklat atas penyelenggaraan pameran inovasi moderasi beragama ini.

Menurut Nizar, kampung moderasi beragama, rumah moderasi beragama, serta sekolah dan perguruan tinggi moderasi beragama dapat menjadi contoh terutama menjelang tahun politik saat ini. Hal ini karena pada tahun politik, masyarakat rentan terhadap konflik akibat perbedaan pilihan politik.

Nizar menjelaskan, "Moderasi beragama di kampung dan tempat ibadah menjadi opsi untuk menciptakan keharmonisan umat beragama. Sebab di kampung moderasi beragama, kehidupan umat beragama dipastikan harmonis dan damai."

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Prof. Suyitno, mengatakan bahwa pameran inovasi moderasi beragama di Universitas Airlangga sejalan dengan Pepres Nomor 58 Tahun 2023 tentang penguatan moderasi beragama. Program moderasi beragama adalah tanggung jawab bersama semua Kementerian dan Lembaga.

"Program inovasi moderasi bertujuan agar praktik baik dari masyarakat dan lembaga pendidikan dapat menjadi contoh dan dikembangkan di tempat lain," kata Kaban.

Kaban juga berharap bahwa KMBAA di Bandung nantinya dapat menjadi platform untuk berbagi praktik moderasi beragama di Asia dan Afrika. Ini diharapkan dapat memberikan solusi dan pandangan tentang pentingnya hidup damai, meskipun kita memiliki latar belakang, suku bangsa, agama, dan keberagaman yang berbeda.

Selama diskusi ini, hadiah diberikan kepada pemenang lomba inovasi. Kategori kampung moderasi, Juara 1 Desa Rama Agung, Bengkulu, Juara 2 Dusun Plumbon, Banguntapan, DIY, dan Juara 3 Desa Budakeling, Karangasem, Bali. Kategori rumah ibadah moderasi beragama, Juara 1 Vihara Tanah Putih Semarang, Jawa Tengah, Juara 2 Masjid At-Taqwa, dan Pura Kalingga, Pekalongan, Jawa Tengah, serta Juara 3 Pura Karanggede, Bantul, DIY.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network