SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Tim intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya menangkap terpidana kasus korupsi Bank Jatim Syariah Sidoarjo. Tak tanggung-tanggung, uang negara yang dbawa lari berjumlah Rp224,3 juta.
Pelaku kejahatan ini berinisial YK (60) dengan modus pemberian kredit kepada PT Astra Sedaya Finance (ACC Group) Surabaya. Dengan aksinya itu, terpidana mencoba untuk melarikan diri. Sayang, pelariannya dapat ditemukan apparat penegak hukum dari kejaksaan.
"Saat ini terpidana telah dibawa ke Rutan (Ruman Tahanan) Perempuan Kelas II Surabaya untuk menjalani pidana badan," kata Kepala Kejari Surabaya, Joko Budi Darmawan, Selasa (24/10/2023).
YK ditangkap tanpa perlawanan di rumah saudaranya di Wiyung, Senin (23/10/2023) pukul 22.00 WIB. Penangkapan terhadap YK ini berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor : 2092 K/Pid.Sus/2023 tanggal 4 Juli 2023. Putusan tersebut menyatakan terpidana terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana yang melanggar Pasal 2 ayat (1),
Pasal 3, Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) KUHP.
MA juga menjatuhkan pidana penjara selama 10 tahun dan denda Rp500 juta subsider 5 bulan kurungan. Selain itu terpidana juga diwajibkan mengembalikan kerugian negara sebesar Rp224.311.981.
Sementara itu, YK sempat bekerja di bagian Finance and Banking PT ACC Surabaya I. Korupsi itu diduga terjadi setelah YK pensiun pada 2016 lalu kemudian mengelola Kantin di ACC Surabaya I. YK bekerjasama dengan HW yang saat itu menjabat sebagai Branch Manager PT Astra Sedaya Finance Surabaya I mengajukan kredit pembiayaan ke PT Bank Jatim Syariah Cabang Sidoarjo.
Pengajuan kredit itu menggunakan nama-nama karyawan PT Astra Sedaya Finance Surabaya I lalu menggelapkan sebagian besar pencairan kredit dari Bank Jatim Cabang Syariah Sidoarjo itu. Hanya sebagian kecil karyawan yang namanya diajukan dalam permohonan kredit itu yang benar-benar mendapatkan pembiayaan dari kredit yang telah diajukan oleh YK dan HW.
Untuk memenuhi seluruh persyaratan pengajuan kredit atau pembiayaan itu, YK dan HW diduga memalsukan sebagian besar dokumen seperti slip gaji, juga dokumen rekening gaji di Bank Permata. Tersangka YK yang menyediakan persyaratan pembiayaan itu, dengan menghimpun fotokopi KTP, KK, dan ID Card sejumlah karyawan, kemudian memalsukan persyaratan sisanya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait