SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Peringatan Hari Pahlawan dilakukan berbeda di SMK 17 Agustus 1945 Surabaya. Untuk mengenang perjuangan para Pahlawan, siswa maupun guru menggelar drama kolosal penyerahan kekuasaan dari Jepang ke Indonesia hingga pertempuran 10 November 1945.
Drama kolosal ini menyita perhatian seluruh anak didik SMK 17 Agustus 1945 atau SMK TAG Surabaya ini. Mereka memerankan peperangan dan perjuangan Pahlawan untuk merebut kemerdekaan RI. Bahkan drama ini juga memunculkan sosok KH Hasyim Asy'ari yang mengeluarkan petuah Jihad. Sementara Bung Tomo mengeluarkan pekik untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan ini.
"Kami mengadakan upacara bendera kemudian dilanjutkan dengan acara teatrikal perjuangan 10 November," kata Waka Kesiswaan SMK 17 Agustus 1945 Surabaya, M. Fahmi Tri Kurniawan,S.Pd
Fahmi mengatakan, pihaknya ingin siswa bisa mengetahui beratnya perjuangan untuk kemerdekaan. Mereka harus faham proses merebut kemerdekaan, kemudian mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Saat ini, ungkap Fahmi, kondisi anak-anak membutuhkan bimbingan yang serius. Pasalnya mental anak-anak mulai turun, anak sekarang lebih menyukai gadget, tetapi tidak mau melihat kepahlawanan pejuang serta perjuangan untuk menuju kemerdekaan.
"Dengan aksi teatrikal ini saya ingin ada kesadaran tumbuh dari siswa. Mereka harus memahami beratnya merebut kemerdekaan, dan mampu memahami dan menghargai jasa para pejuang," ujarnya.
Acara ini, lanjut Fahmi, mampu meningkatkan rasa cinta siswa terhadap pejuang. Siswa juga meningkatkan belajar untuk meraih prestasi. "Dengan begitu siswa iku berjuang mempertahankan kemerdekaan," ucap dia.
Siswa SMK 17 Agustus 1945 Gelar Drama Kolosal dengan menonjolkan Peran KH Hasyim Asy'ari. Foto iNewsSurabaya/arif
Sementara itu, Sutradara Drama Kolosal dan Guru Bahasa Inggris SMK 17 Agustus 1945 Surabaya, Hartono, S.S menambahkan, drama kolosal ini menunjukan perjuangan panjang menuju kemerdekaan.
"Anak-anak yang berperan dalam perjuangan 10 November. Kami ingin mereka tahu perjuangan kemerdekaan tidak mudah," katanya.
Selain itu, ujarnya, ada drama kolosal lagi yang diperankan siswa dan guru. Drama kolosal ini menceritakan penjajah Jepang yang melihat kuatnya perjuangan rakyat Indonesia. Mereka ingin menyerahkan kekuasaan pada Indonesia dengan cara baik-baik.
"Judul drama kolosal yang diperankan siswa dan guru Sakura Kala Senja," ujarnya.
Siswa dan Guru SMK 17 Agustus 1945 Gelar Drama Kolosal dengan menonjolkan Peran KH Hasyim Asy'ari. Foto iNewsSurabaya/arif
Pertunjukan drama kolosal ini juga mendapatkan dukungan dari Kepala SMK 17 Agustus 1945 Surabaya, Ida Ayu Laksmi Dewi,S.Hub.Int. Ia ingin siswa mampu meningkatkan ketrampilan dan prestasi dengan baik, serta tidak boleh mudah menyerah.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait