SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Literasi membaca terus dikembangkan di Kota Surabaya. Kali ini, SMAN 10 Surabaya, Penerbit PT Bumi Aksara dan Perempuan Maju Indonesia Jatim ini menyasar masyarakat umum di Taman Bungkul Surabaya untuk gemar membaca.
Lokasi tersebut dipilih karena banyak masyarakat dari berbagai usia menghabiskan waktu untuk beraktifitas di Taman Bungkul.
Kepala SMAN 10 Surabaya, Budi Santoso mengungkapkan, program ini sekaligus untuk menyemarakkan Bulan Literasi yang jatuh setiap 8 Nopember. Selain itu, misi lainnya sebagai pilot project Kota Surabaya dan Jatim dalam meningkatkan minat baca. Pihaknya pun menyiapkan berbagai jenis buku yang dapat dinikmati masyarakat luas, mulai buku masak, komik, buku otomotif hingga buku scientist.
"Gerakan tidak hanya simbolis. Tapi harus dimulai. Hari ini (Sabtu) kita di taman bungkul. Minggu depan kita jalan ke panti asuhan. Beberapa minggu lagi ada tujuan lain. Kita ingin buku ini keluar dari tembok sekolah dengan misi yang dibawa oleh siswa," ujar Budi.
Dalam program Go Book ini, lanjut Budi, yang berperan besar adalah siswa. Mereka membawa koleksi buku di perpustakaan sekolah untuk berkeliling dengan menggunakan motor di Taman Bungkul ataupun objek lokasi lainnya. Uniknya, siswa membawa misi untuk mengajak masyarakat giat membaca.
"Kami siapkan dua orang untuk melayani peminjaman buku, dua orang security, dua orang dengan sistem one get one, bagaimana mereka mengajak masyarakat untuk gemar membaca dan mendongengkan kembali pada anak-anak," terangnya.
Mengapresiasi program, Ketua DPD Perempuan Maju Indonesia Jatim, Iis Hendro mengaku pihaknya mendukung penuh program-program yang berkaitan dalam pembangunan generasi muda. Lebih lagi dalam gerakan literasi digital, skill, digital safety, digital culture dan digital etik.
Pihaknya berharap membaca tidak hanya sekedar kebutuhan saja. Melainkan tumbuh menjadi kebiasaan dalam diri masyarakat luas, terutama anak-anak.
SMAN 10 Surabaya kembangkan literasi membaca. Foto iNewsSurabaya/ist
Sementara itu, menurut Kepala Perwakilan Penerbit PT Bumi Aksara cab Surabaya, Mardiyah ada beberapa faktor yang menyebabkan gairah membaca masyarakat Indonesia rendah, utamanya bagi generasi muda. Salah satunya terkait semakin canggihnya fungsi gadget dan sosial media yang berkembang semakin pesat.
"Gadget kalau dimanfaatkan dengan baik akan menghasilkan produk-produk baik untuk berkreatifitas dan berkreasi. Karena buku pun juga sekarang ada yang tersedia dalam bentuk elektronik. Tapi jika tidak dimanfaatkan dengan baik, faktor-faktor negatif penggunaan gadget akan menurunkan ketertarikan masyarakat untuk membaca ataupun berkreasi," tandasnya.
Karenanya, sebagai upaya dalam menumbuhkan minat baca masyarakat terutama anak, salah satu cara adalah dengan membiasakan minat baca dilingkungan keluarga. Di mana orangtua punya andil besar untuk menumbuhkan cinta membaca dalam diri anak sedini mungkin, melalui cerita dongeng.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait