1500 Disabilitas Ikuti Expo di UNESA, Ajang Tunjukkan Ketrampilan dan Karya Anak

Arif Ardliyanto
Sebanyak 1500 Disabilitas Ikuti Expo di UNESA untuk Tunjukkan Ketrampilan dan Karya Anak. Foto iNewsSurabaya/ist

Prof. Dr. Budiyanto, M.Pd guru besar di bidang disabilitas FIP UNESA menambahkan bahwa dengan dibentuknya lembaga Shelter Workshop akan memberikan pelatihan dari praktisi-praktisi Dudi (Dunia Usaha dan Dunia Industri) sehingga mahasiswa disabilitas juga bisa mengetahui apa yang ada di lapangan. 

“Mereka juga bisa mendapat sertifikasi kompetensi yang terukur terutama dari Balai Diklat Industri Surabaya, sehingga kemampuan mereka memang benar-benar terukur dan diakui” ujarnya. Kedepan, mahasiswa UNESA dapat menjalankan magang dan MBKM di Shelter Workshop tersebut yang akan menunjang IKU UNESA juga.

Sementara itu, Junaidi Budi Prihanto, S.KM., M.KM., Ph.D. Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Inovasi, Publikasi, dan Pemeringkatan UNESA, berharap kegiatan ini menjadi ajang pameran riset-riset disabilitas, yang akan mendukung UNESA mengembangkan Shelter Workshop di kampus 4 Sidoarjo, sehingga bisa memberikan bekal keterampilan mempersiapkan disabilitas siap kerja.

"Kami berharap bisa menghasilkan produk bernilai jual sehingga menjadi ekosistem pendidikan yang mengkolaborasikan dunia usaha, masyarakat, pemerintah, dan perguruan tinggi dan menjadi model pendidikan disabilitas di perguruan tinggi” harapnya.

Dalam Edufair Disability 2023 juga dilaksanakan penandatangan MoU bersama sejumlah mitra, mulai dari PT. Rafatex Indo Garment, PT. Kekean Primanda Indonesia, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Balai Diklat Industri Surabaya, Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jawa Timur, Junior Chamber International (JCI) Jatim, Wismilak Foundation, dan Ketua DPD Indonesia Maju.

Apresiasi dan harapan juga disampaikan oleh pihak mitra, seperti Ketua Aprisindo Jatim, Winyoto Gunawan yang menyampaikan bahwa dirinya berkomitmen menggandeng para disabilitas untuk menciptakan lingkungan kerja industri yang lebih inklusif. 

Senada, President Junior Chamber International (JCI) Jatim, Herman Limbono mengungkapkan bahwa JCI terus menggabungkan kesetaraan disabilitas salah satunya dengan memberikan beasiswa dan mendorong terciptanya awareness kepada penyandang disabilitas.
Anestesya Ftaraya dari Wismilak Foundation mengungkapkan bahwa dengan kolaborasi yang dijalin merupakan inisiatif yang baik terutama penerapan pentahelix (masyarakat, akademisi, pemerintah, industri dan media). 

“Kami berharap kegiatan ini terus berjalan tidak hanya sekali ini saja tetapi berkelanjutan, karena disini kami belajar bahwa semangat inklusivitas adalah sebuah perjalanan dalam semua lini kehidupan” ungkapnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network