SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pewarta Foto Indonesia (PFI) Surabaya terus memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) agar tetap survive dalam menghadapi disrupsi teknologi digital. Itu diungkapkan oleh ketua PFI Surabaya, Suryanto Putramudji usai musyawarah daerah di Regantris Hotel Surabaya, pada Sabtu (2/12/2023).
Musda PFI Subaya kembali menetapkan Suryanto dan Ahmad Zaiul Haq sebagai Ketua dan Sekertaris PFI Surabaya periode 2023 – 2026. Seluruh anggota PFI Surabaya menilai, keduanya sukses membawa organisasi profesi ini menjadi organisasi yang diperhitungkan oleh stakholder. Selain itu, Suryanto dan Ahmad Zaimul Haq merupakan paket lengkap yang mampu menjadi panutan para pewarta foto di Surabaya.
"Prioritas PFI Surabaya tetap penguatan SDM. Bagaimana caranya kawan-kawan fotografer jurnalis ini bisa bertahan di tengah disrupsi," tegas Suryanto.
Ia menuturkan, disrupsi merupakan perubahan besar dalam industri, pasar, atau model bisnis secara signifikan dan mendalam akibat munculnya inovasi, penggunaan teknologi baru, atau perubahan paradigma. Inovasi-inovasi tersebut menggeser cara-cara lama. Termasuk model bisnis media saat ini juga sudah berubah.
"Kawan-kawan harus bisa mengimbangi disrupsi tersebut dengan kecepatan beradaptasi," tuturnya.
Suryanto menyebut, perubahan model bisnis media itu otomatis juga merubah cara kerja jurnalis dalam melaksanakan peliputan berita. Jika sebelumnya jurnalis foto hanya bertugas menyediakan karya foto, kini sebagian besar industri media mewajibkan fotografer untuk melakukan tugas reporter. Bahkan ada juga yang ditugasi untuk membuat liputan audio visual.
"Jika masih mencintai profesi ini maka jawabannya adalah adaptasi. Perkuat literasi dan asah terus kemampuan jurnalistik," ucapnya.
"Tapi yang utama bagi PFI adalah bagaimana marwah Jurnalistik Foto terjaga di tengah disrupsi tekonologi ini," lanjutnya.
Untuk itu, dalam waktu dekat PFI Surabaya akan merumuskan langkah kongkrit yang dapat menunjang penguatan SDM anggotanya.
Selain penguatan SDM secara internal, Alumnus Fikom Unitomo Surabaya ini bilang, PFI Surabaya juga akan terus menjajaki kerjasama dengan sejumlah lembaga dan corporate. Menurut Suryanto, kemampuan anggotanya bakal sia-sia jika tidak memiliki jejaring yang luas.
Perlu diketahui, Pewarta Foto Indonesia (PFI) merupakan organisasi wartawan yang terdaftar di Dewan Pers melalui SK Dewan Pers nomor: 19/SK-DP/III/2020. PFI juga merupakan lembaga Uji Kompetensi Wartawan berdasarkan SK Dewan Pers nomor: 24/SK-DP/IV/2022. Selain itu, PFI terdaftar di Kemenkumham dengan nomor: AHU-0000317.AH.01.08.Tahun 2020.
Organisasi ini dideklarasikan pada 22 Maret 1992 dengan nama Focus, dan atas prakarsa pewarta foto media cetak di Jakarta pada 18 Desember 1998, didirikan menjadi Pewarta Foto Indonesia (PFI).
PFI berdiri sebagai organisasi yang bisa memperjuangkan hak-hak kebebasan pers. Banyaknya kasus pelanggaran HAKI, tindakan kekerasan, intimidasi, hingga penganiayaan kepada pewarta foto.
PFI adalah organisasi nirlaba yang bertujuan memajukan dan melindungi kepentingan pewarta foto. Kini Pewarta Foto Indonesia telah memiliki pengurus kota di beberapa kota di Indonesia.
Keanggotaan Pewarta Foto Indonesia diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi. Terdapat 12 pasal yang mengatur mengenai mekanisme dan tata cara keanggotaan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait