SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kota Surabaya mencatat prestasi gemilang dalam investasi, dengan realisasi mencapai Rp17,230 triliun hingga triwulan III tahun ini. Penanaman Modal Asing (PMA) Non-UMK dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Non-UMK menjadi pendorong utama, mencapai Rp2,525 triliun dan Rp14,705 triliun.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan bahwa Surabaya menjadi pemimpin investasi di Jawa Timur, dengan sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi menjadi penyumbang terbesar PMA senilai Rp1,171 triliun. Perdagangan dan reparasi serta bidang usaha lainnya juga memberikan kontribusi signifikan.
Dalam upaya meningkatkan investasi, Pemkot Surabaya fokus pada percepatan perizinan. Eri menekankan bahwa perizinan harus cepat, pasti, dan tidak membebani. Pemkot berencana mengubah sistem perizinan pada 2024, menggabungkan pengurusan perizinan di DPMPTSP Surabaya untuk memberikan kemudahan bagi para investor.
"Kemudahan perizinan akan menjadi kunci untuk menarik lebih banyak investasi ke Surabaya, dan pemerintah harus hadir untuk mendukungnya," tegas Eri Cahyadi.
"Total PMDN kita terbesar di Jawa Timur, di bawahnya Gresik, setelah Smelter masuk. Kalau PMA totalnya sekitar Rp2 triliun, sedangkan PMDN totalnya sekitar Rp14 trilun," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi di Balai Kota Surabaya, Selasa (12/12/2023).
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait