SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, provinsi Bali sebagai provinsi teraman di Indonesia dengan persentase penduduk yang menjadi korban kejahatan 0,20%. Disusul peringkat kedua, Sulawesi Barat 0,30%, ketiga Aceh 0,34%, dan keempat Kalimantan Selatan sebesar 0,36%.
Sedangkan Jawa Timur (Jatim) berada diperingkat kelima dengan persentase penduduk yang menjadi korban kejahatan 0,38%. Setelah Jatim ada Kalimantan Tengah, 0,38%, Kalimantan Timur 0,41%, Kalimantan Barat 0,42%, Gorontalo 0,44% dan Kepulauan Bangka Belitung 0,44%.
"Alhamdulillah Jawa Timur menempati peringkat pertama teraman se-Pulau Jawa dan peringkat kelima teraman secara nasional berdasarkan persentase penduduk yang menjadi korban kejahatan," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (27/12/2023).
Mengacu data tersebut, Khofifah mengajak seluruh masyarakat Jatim untuk menjaga kondusifitas, keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing. Hal ini penting agar setiap lingkungan tetap terjaga dan semakin baik tingkat kondusifitas, keamanan dan ketertibannya.
"Mari kita jaga kondusifitas, keamanan, dan ketertiban di lingkungan masing-masing, agar semua tetap merasa aman, nyaman berada di Jawa Timur. Ingat, kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat, tetapi juga karena ada kesempatan," terangnya.
Khofifah menambahkan, bahwa situasi yang kondusif, aman, dan damai ini juga berkat kolaborasi dan sinergitas luar biasa dari unsur tiga pilar plus di Jatim. Yakni TNI/Polri, Pemerintah Daerah, DPRD/Parpol dan Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat. “Terimakasih juga kami sampaikan atas kolaborasi dan sinergitas dengan 3 Pilar Plus,” terangnya.
Menurut Khofifah, semakin semua pihak berupaya menjaga kondisi aman, tertib, maka akan semakin kondusif. Sehingga, akan berdampak pada menurunnya jumlah kejahatan dan jumlah korban yang mengalami kejahatan. "Keadaan kondusif juga merupakan kebutuhan karena akan mempengaruhi banyak sektor lainnya. Seperti pendidikan, iklim investasi dan berpengaruh pada kesejahteraan," tukasnya.
Oleh sebab itu, ia meminta semua pihak agar terlibat langsung untuk menjaga dan meningkatkan keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing untuk mewujudkan kondusifitas lingkungannya. Karena kondisi aman dan tertib juga menjadi harapan semua pihak. "Menjaga supaya lingkungan tetap aman dan tertib bukan hanya tugas Babinsa Bhabinkamtibmas, bukan hanya tugas TNI Polri, tapi kita semua terlibat," tegasnya.
Ia menambahkan, potensi-potensi yang dapat menimbulkan tindak kejahatan harus diminimalisir. Misalnya dengan lebih waspada dengan diri sendiri dan keluarga, menjaga benda-benda milik kita tetap aman."Harus lebih aware dengan sekitar, menjaga tutur kata juga menjadi penting karena saat ini mudah sekali orang tersulut emosi hanya karena perkataan, mari bersama saling menjaga," pintanya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait