SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pengamat komunikasi politik, Prof Dr. Henri Subiakto menilai kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten, pada Senin (8/1/2024) menunjukan bukti ketidaknetralan kepala negara.
Di lokasi kunjungan tempat Jokowi membagi-bagikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat terdapat baliho capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo-Gibran. Tanpa punya rasa malu, presiden menggunakan dana bansos untuk kepentingan politik keluarganya.
"Ini jelas-jelas bukti nyata presiden tidak netral. Presiden tidak malu menggunakan Bansos dari negara untuk kepentingan politik keluarga. Ini baru tindakan yang nyata nyata tampak. Bagaimana dengan ketidaknetralan presiden yang tidak kelihatan? Bisa lebih parah dan mengkhawatirkan," kata Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Selasa (9/1/2024).
Dia sangat menyayangkan masih banyak masyarakat, bahkan para akademisi yang beranggapan bahwa penyelenggaraan pemilu 2024 berjalan normal. Masyarakat tidak menyadari bahwa tindakan Presiden Jokowi sudah tidak sewajarnya dilakukan seorang pejabat negara yang harus menjaga kenetralan.
"Sayangnya masih banyak orang, melihat pemilu serkarang dengan cara-cara berpikir normal. Bahkan para akademisi pun masih berpikir demikian. Banyak yang tidak menyadari, bahwa belakangan ini Presiden Jokowi itu tindakannya sudah tidak normal lagi," katanya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait