"Maka ini perlu diawasi. Sebenarnya kami punya pengalaman di Pemprov Jateng, waktu itu ada aplikasi Sihati (Sistem Informasi Harga Komoditi). Maka setiap pasar, apalagi pasar induk selalu diupdate terus data-datanya agar kita bisa tahu, apakah harga naik karena suplainya kurang atau panennya gagal, atau karena cuaca. Kita bisa lebih tahu lebih cepat ya," jelas Ganjar.
Sehingga, lanjut Ganjar, tindakan cepat bisa dilakukan ketika terjadi kenaikan harga. Misalnya dengan cara mengisi dari satu tempat surplus ke tempat yang suplainya kurang untuk memenuhi kebutuhan.
"Kalau kita memantau dengan data yang akurat, rasanya respons kita akan jauh lebih cepat. Maka rasanya aplikasi Sihati yang pernah kita buat dengan Bank Indonesia di Pemprov Jateng ini bisa kita nasionalkan untuk menstabilkan harga," pungkasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait