SURABAYA, iNews.id - Haji Mohammad Jusuf Hamka atau yang memiliki sapaan akrab Babah Alun, seorang pengusaha Muslim-Tionghoa Indonesia yang kerap dikenal sebagai raja jalan tol, telah dikukuhkan menjadi salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2022-2027, di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Senin (31/1/2022) lalu.
Pada agenda pengukuhan tersebut, Jusuf Hamka mengaku telah mendapatkan tugas khusus dari Ketua Umum PBNU Kiai Haji Yahya Cholil Staquf untuk terus berdakwah dan mengharumkan nama Islam. Tentu saja Islam yang bersifat toleran dan rahmatan lil alamin.
“Saya mendapat kehormatan degngan diberi wejangan dan nasehat dari Gus Yahya Staquf dan pesan beliau seupaya saya tetap berdakwah dengan senantiasa mengharumkan namas Islam. Islam yang toleran dan rahmatan lil alamin. Semoga saya tetap amanah. Insya Allah berkah semua, mohon doa restunya,” ungkap Babah Alun melalui akun Instagram pribadinya, @jusufhamka, dikutip iNewsSurabaya.id, Jumat (4/2/2022).
Profil H. Mohammad Jusuf Hamka
Pria yang berprofesi sebagai pengusaha itu lahir di Sawah Besar, Jakarta Pusat, tanggal 5 Desember 1957, dengan nama Alun Joseph.
Dia mendapatkan nama Jusuf Hamka saat dirinya memeluk agama Islam pada usia 23 tahun, pada tahun 1981, yaitu saat bertemu dengan ulama besar Indonesia Buya Hamka.
Nama belakangnya didapat dari tokoh Muslim Indonesia tersebut Buya Hamka. Dia diangkat sebagai anak oleh Buya Hamka.
Jusuf Hamka menjadi mualaf tanpa penolakan keluarga karena tumbuh dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga Tionghoa yang terpelajar.
Orang tua Jusf Hamka tergolong moderat. Ayahnya, Joseph Suhaimi (Jauw To Tjiang) merupakan dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Jakarta. Sementara ibunya, Suwanti Suhaimi (Siaw Po Swan) adalah seorang guru.
Orang tuanya tidak pernah melarang Jusuf Hamka untuk memeluk adama Islam bahkan orang tuanya berharap agar dia menjadi muslim yang baik. Jusuf Hamka tidak langsung memeluk agama Islam saat meinta izin kepada orang tuanya.
Satu tahun kemudian barulah niatnya terlaksana. Jusuf Hamka kemudian menunaikan ibadah haji pada tahun 1984.
Jusuf Hamka menghabiskan masa kecilnya di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat. Ketika itu dia menjadi pedagang asongan untuk menambah uang jajan.
Segala jenis makanan, mulai es mambo hingga kacang-kacangan yang dibungkus plastik yang pernah dijual di sekitar Masjid Istiqlal.
Dari kegiatannya tersebut dia mempunyai banyak teman yang beragama Islam. Dia sempat penasaran dengan teman-temannya yang selalu diperintahkan untuk menjalankan sholat 5 waktu.
Kemduain secara perlahan Jusuf Hamka mulai bertanya tentang arti sholat dan mencari lebih dalam tentang seluk-beluk Islam.
Sejak menjadi mualaf yang dituntun oleh Buya Hamka dalam pembacaan ikrar 2 kalimat syahadat, Jusuf Hamka berkomitmen untuk menjalankan dakwah Islam dengan caranya sendiri, yakni dengan cara jadi pengusaha.
Kini dia telah menjadi orang yang sukses dengan menduduki jabatan di banyak perusahaan terkemuka di negeri ini. Diantaranya menjabat Komisaris Utama PT. Mandara Permai, Komisaris Independe PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, Komisaris PT. Indosiar Visual Mandiri, Komisaris PT. Citra Margatama Surabaya dan Komisaris PT. Mitra Kaltim Resources Indonesia.
Kesuksesan yang saat ini diraih Jusuf Hamka tidak lantas membuatnya lupa diri. Pada tahun 2018 dia membangun masjid Babah Alun Desari dengan bentuk bangunan khas Tionghoa di pinggir jalan tol Depok-Antasari (Desari), Cilandak, Jakarta Selatan. Masjid ini juga difungsikan agar warga sekitar dapat mempergunakan sebaik mungkin.
Bahkan disediakan pula balai masyarakat untuk mereka yang tidak mempunyai tempat tinggal. Jusuf Hamka memiliki mimpi membangun 1000 masjid bergaya oriental. Jika umurnya tak kesampaian, dia ingin anak-anaknya yang meneruskan
Mulai tahun 2019 dia membuka program BABA (Babah Alun Bagi-bagi Angpao) pada setiap Imlek. Pada Selasa (1/2/2022), dia kembali menjalankan program tersebut yang telah berjalan selama 3 tahun. Dia mengundang 500 anak yatim piatu untuk dibagikan hadiah angpao. Acara ini juga dihadiri oleh selebritis tanah air Raffi Ahmad.
“Kami semua bersuka cita dengan adik-adik dan sebelum acara santunan, kami makan bersama dengan mereka. Ternyata yang hadir sekitar 500 orang. Alhamdulillah semuanya kebagian angpao. Semoga masjidnya menjadi tempat penyaluran kebaikan dan sedekah kepada saudara-saudara kita, anak yatim dan kaum dhuafa,” terang Jusuf Hamka di Instagram.
Jusuf Hamka juga kerap bagi-bagi makanan gratis secara rutin. Dia juga membuka Warung Pojok Halal, yang dikhususkan untuk fakir miskin dan dhuafa di Jakarta Utara.
Satu porsi nasi dihargai Rp.3000,- dan bisa mengambil sepuasnya. Tidak jarang jika yang datang tidak mempunyai uang maka diberi secara gratis oleh Jusuf Hamka.
Saat pandemic Covid-19 melanda negeri ini, Jusuf Hamka pun membuka warung sembako murah di Jalan Yos Sudarso untuk masyarakat yang terdampak Covid-19.
Para pembeli cukup membayar Rp.5000,- dan bisa membawa satu paket sembako yang terdiri dari beras, mie instan, kornet dan the. Warung itu buka pada hari Senin-Jumat pukul 11.30 hingga pukul 12.30 WIB dan menjual 100 sembako setiap harinya.
Jusuf Hamka bahkan seringkali turun sendiri untuk membagikan sedekah dan berbagi bantuan sosial. Dia juga pernah turun dari mobil mewah miliknya seperti Hammer atau sedan sport Porsche untuk sesekali makan di warteg.
(Penulis: Oktavianto Prasongko)
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait