Sebelum proses Aeroseeding, pemulihan ekosistem melalui jalur darat telah dilakukan dengan penanaman 17.500 pohon cemara dan eucalyptus di atas lahan seluas 32,50 hektar.
Aksi ini melibatkan Relawan Tahura, Masyarakat Peduli Api, Pecinta Alam, dan masyarakat setempat. Kedepannya juga akan dilakukan aksi serupa yang didukung oleh PT. Pelabuhan Indonesia seluas 25 hektar.
Penebaran benih via udara menjadi ikhtiar Pemprov Jatim melalui BPBD untuk menjaga keanekaragaman hayati di kawasan setempat. Dengan harapan, struktur vegetasi dan habitat satwa di wilayah tersebut akan serupa dengan sebelum terjadi kebakaran. Metode ini pun digunakan mengingat lanskap penaburan benih yang sulit dijangkau melalui jalur darat.
"Dengan ini kita kembalikan tanaman yang sesuai dengan topografi daerah, topografi tanah, dan wilayah supaya benih-benih ini memulihkan kondisi wilayah sebelum karhutla terjadi," jelas Khofifah.
Di akhir, Gubernur Khofifah pun mengucapkan terima kasih kepada TNI AU, Lanud Abd. Saleh, dan semua pihak yang telah mendukung dan memfasilitasi upaya pemulihan ekosistem Tahura Raden Soeryo.
Sementara itu, Marsma TNI Firman Wirayuda menyatakan dukungannya terhadap upaya reforestasi ini. Ia optimis bahwa wilayah terdampak karhutla akan kembali hijau dan lestari sehingga mendatangkan manfaat bagi Jawa Timur.
"Penanggulangan dari kebakaran yang sulit dijangkau melalui jalur darat sehingga perlu melalui udara, kami sangat mendukung upaya dan sinergi bersama ini," ujarnya.
"Kami percaya niat yang baik akan memberikan hasil yang baik sehingga hutan Jawa Timur kembali hijau dan kelestarian lingkungan tetap terjaga," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait