Sesampainya di lokasi, Ganjar disematkan selendang dan penutup kepala khas Osing. Ia juga disuguhi pembacaan lontar tentang kisah Nabi Yusuf, serta musik lesung yang dimainkan oleh ibu-ibu.
Lalu, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu ngobrol bareng Suheimik, sesepuh Suku Osing dan lainnya, dengan suguhan kopi dan makanan tradisional.
Menurut Ganjar, suku Osing sangat unik dan menarik karena masih melestarikan tradisi sampai saat ini. Pelestarian masyarakat adat dilakukan dengan cara membuat desa wisata.
“Kampung Osing secara pariwisata yang dikembangkan anak muda dan dibangun dengan rumah adat dan keseniannya. Ada sebuah harapan perlindungan terhadap desa adat,” ujar Ganjar.
Capres yang berpasangan dengan Mahfud MD itu berkomitmen untuk terus memberikan perlindungan kepada masyarakat adat.
“Maka tadi saya tanya, apakah masih ada wilayahnya, adatnya, tradisinya, bahkan hukumnya. Ternyata ada semua. Tadi juga ada yang membacakan lontar dengan tembang ala Banyuwangi, itu menarik. Rasa-rasanya harus ada perlindungan kepada masyarakat adat,” paparnya.
Salah satu sesepuh suku Osing, Suka mengatakan bahwa Ganjar adalah sosok yang dekat dengan rakyat.
“Tadi baca lontar untuk Pak Ganjar tentang Nabi Yusuf. Karena Pak Ganjar orang baik dan merakyat,” tandasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait