SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Sirekap KPU kacau. Perolehan suara Caleg DPR RI Dapil Jatim 1 Indah Kurnia menyusut hingga 3000 suara.
Ketua Tim Pemenangan Indah Kurnia, Ade Kunto menjelaskan, pada Minggu (18/2) tiba-tiba perolehan suara Caleg PDI Perjuangan ini jumlahnya menurun drastis, yakni diangka 16.252 dengan data masuk sebesar 47,32%
Padahal sehari sebelumnya, pada Sabtu (17/2) Indah Kurnia memperoleh suara sebanyak 19.257 dengan data masuk sebesar 45,85%.
"Artinya ada penurunan suara sebanyak 3000 suara. Sedangkan persentase suara masuk terjadi kenaikan sekitar 2%," ungkapnya.
Menurut Ade, perhitungan perolehan suara oleh KPU melalui website resminya benar-benar tak bisa dijadikan acuan
"Ini kan konyol, masak persentasenya naik tapi perolehan suara malah turun. Normalnya bila persentase suara yang masuk itu naik, maka jumlah suara juga naik atau minimal sama bila memang tidak terdapat tambahan suara. Tapi ini malah turun suaranya, aneh," terangnya.
Ia pun mempertanyakan kenapa hal ini bisa terjadi. "KPU mestinya bisa menjelaskan mengapa ini bisa terjadi. Kami sebagai peserta pemilu sangat dirugikan dengan hal ini. Mengingat data yang dirilis KPU ini adalah data publik. Maka harusnya KPU benar-benar hati-hati ketika merilis data," tegas Ade.
Sementara Tim Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Finsensius Mendrofa meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) menginvestigasi aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Hal ini menyusul banyaknya dugaan kejanggalan yang terjadi.
“Meskipun KPU sudah dua kali minta maaf minta, tapi kita meminta perlu dilakukan investigasi, permasalahannya di mana dan kemudian bisa dilihat dan dibentuk tim independen,” katanya kepada iNews Media Group, Sabtu (17/2/2024). Salah satu kejanggalan yang terjadi ialah banyaknya jumlah suara yang tidak sesuai saat diinput.
“Kalau sebuah kelemahan dan merata terjadi penambahan pengurangan di ketiga paslon sistem random kita mungkin berasumsi oh memang sistem aplikasinya memang yang parah," ucap dia.
Menurut Finsensius kelemahan pada aplikasi Sirekap menguntungkan pasangan calon tertentu. Oleh karenanya, investigasi dan audit perlu dilakukan.
"Kita enggak tahu itu ditambah oleh sistem otomatis atau ditambahkan seseorang," sambungnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait