SURABAYA, iNewsSurabaya.id - PT Pegadaian telah merambah panggung internasional dengan memberdayakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hong Kong. Pegadaian ingin mewujudkan inklusivitas ekonomi yang kokoh.
Dalam semangat menerapkan prinsip sosial dalam Environmental, Social, and Governance (ESG), perusahaan ini menggelar pelatihan kewirausahaan pada Minggu lalu di Indonesia Incorporated Hong Kong.
Menurut laporan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), pada tahun 2023, total PMI mencapai 274.965 orang, di antaranya 33.625 orang bekerja di Hong Kong.
Rully Yusuf, Kepala Divisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Pegadaian, menyatakan bahwa keterbatasan pengetahuan dan mentor bisnis menjadi tantangan utama bagi PMI, sehingga mereka seringkali mengalami kesulitan saat memulai usaha.
Pelatihan dengan tema "Belajar Bisnis Bareng Juragan" ini diharapkan dapat membantu PMI mempertahankan pekerjaan dan penghasilan saat kembali ke Indonesia.
Dengan antusias, sebanyak 117 PMI di Hong Kong ikut serta dalam pelatihan ini, yang dipimpin oleh Founder Yuk Bisnis Akademi, Jaya Setia Budi. Selain kewirausahaan, PT Pegadaian juga memberikan pelatihan tentang investasi, dengan harapan para PMI dapat terpacu untuk berinvestasi dan menabung, sehingga memiliki modal yang cukup untuk memulai usaha saat kembali ke tanah air.
Rully menekankan potensi ekonomi yang luar biasa dari para pekerja migran ini, dan menegaskan pentingnya mengarahkan potensi tersebut pada investasi jangka panjang. PT Pegadaian juga menawarkan produk investasi seperti tabungan emas untuk mendukung cita-cita para PMI dalam mencapai kesuksesan finansial.
"Para pekerja migran ini memiliki potensi ekonomi yang luar biasa. Apabila potensi ini tidak kita arahkan pada investasi jangka panjang, maka akan sayang sekali. Disisi lain, kita punya banyak produk investasi, salah satunya adalah tabungan emas," tambah Rully.
PT Pegadaian akan berusaha untuk melakukan pendampingan lanjutan kepada para PMI di Hong Kong dan juga literasi finansial PMI di negara lainnya, sebagai salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip keberlanjutan, sesuai dengan TPB/SDGs 8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
"Kami ingin menciptakan pengusaha baru dari kalangan Pekerja Migran Indonesia, sehingga nanti dalam kepulangannya ke Indonesia bisa menjadi pengusaha di negeri sendiri," tutup Rully.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait