Akhir Buruk CEO Ed Woodward di MU, Tak Bisa Bawa Setan Merah Juara Liga Inggris

Arif Ardliyanto
Ed Woodward sebagai CEO Manchester United

Woodward semakin layak disalahkan karena setiap bursa transfer dibuka, dia memastikan pemain-pemain baru yang berkualitas datang ke Old Trafford. 

Masalahnya, banyak pemain bidikan Woodward ternyata tidak memiliki dampak positif pada klub. Seperti Marouane Fellaini. Woodward dengan cepat menjadi kambing hitam untuk setiap transfer buruk yang dilakukan MU setiap tahunnya.

Woodward juga gagal mendapatkan pelatih yang tepat pada waktu yang tepat. Dia juga gagal merekrut pemain yang tepat pada waktu yang tepat, terutama pada era Louis van Gaal. 


Ed Woodward sebagai CEO Manchester United

Pelatih asal Belanda itu bersalah karena mendatangkan beberapa kegagalan terbesar di era setelah Ferguson. Contohnya, Angel di Maria (Rp1,3 triliun), Marcos Rojo (Rp303 miliar), Memphis Depay (Rp59 miliar), Morgan Schneiderlin (Rp610 miliar), dan Anthony Martial (Rp. 1,045 triliun). 

Dalam hal transfer, Woodward mengharapkan tingkat keberhasilan 70 persen. Tapi, dia juga mengakui bahwa selama era Moyes dan Van Gaal hanya tiga dari setiap 10 kesepakatan yang terbilang sukses.

Selain Van Gaal, MU juga menghabiskan banyak uang di era Jose Mourinho dengan memboyong pemain-pemain seperti Romelu Lukaku (Rp1,4 triliun), Paul Pogba (Rp1,7 trilliun), Fred (Rp917 miliar), dan Henrikh Mkhitaryan (Rp580 miliar). Kecuali Pogba, semuanya merupakan pembelian buruk.

Sejak rentetan kegagalan itu, MU kemudian mencoba untuk berinvestasi pada talenta muda. Tapi, faktanya tetap bahwa lebih dari Rp19,5 trilliun telah dihabiskan selama era Woodward. Bukan kesuksesan yang didapat, MU sampai sekarang masih jauh di belakang Manchester City dan Liverpool dalam hal prestasi di liga.

Akibat kebijakan yang salah, MU akan menghadapi dampak dari transaksi transfer yang buruk selama bertahun-tahun pada masa depan. MU sekarang berjuang untuk melepaskan pemain yang dibayar mahal, tapi bermain di bawah standar. Woodward meninggalkan MU dengan skuad yang membengkak, yang tidak cukup baik untuk bersaing memperebutkan gelar Liga Premier.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network