Sementara itu, Cak Kartolo, sesepuh seniman ludruk asal Surabaya yang juga menjadi pemeran utama dalam film ini, menyampaikan kegembiraannya dengan hasil produksi yang telah dihasilkan oleh siswa SMK Dr. Soetomo.
"Saya merasa bangga menjadi bagian dari proses produksi film ini," ungkapnya.
Ia berharap agar film-film yang mengangkat kisah lokal terus diproduksi. "Saya berharap agar film-film asli Surabaya seperti ini terus ada, sehingga generasi muda Surabaya bisa dikenal lebih luas," tandasnya.
Cak Kartolo juga mengekspresikan keheranannya karena dipercaya menjadi tokoh utama dalam film ini. "Saya kaget karena biasanya hanya bermain ludruk, tapi kali ini saya dipilih menjadi tokoh utama," katanya sambil tersenyum.
Supardi Waka Kesiswaan dan Guru Olah Raga Smekdors, mengungkapkan bahwa proses pembuatan film Kartolo ini dilakukan sebelum pandemi COVID-19, tepatnya pada tahun 2019.
"Setelah menunggu dengan penuh harapan, akhirnya karya anak-anak kami bisa dinikmati di seluruh bioskop di Indonesia," tutupnya dengan bangga.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait