SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Berdasarkan data Puncak Mudik Lebaran tahun 2024 per tanggal 6 April tercatat sebanyak 29.520 kendaraan masuk ke Jawa Timur (Jatim) melalui jalur darat, laut maupun udara.
Berdasarkan update data kendaraan yang masuk ke Jatim per 7 April tercatat sebanyak 22.522 unit sedangkan kendaraan keluar tercatat sebanyak 50.054 unit.
“Selain itu, pada tahun ini tren kecelakaan lalu lintas (lalu lintas) berkurang 42% dari tahun 2023,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto saat meninjau arus mudik di Pos Terpadu Mantingan dan Pos Pelayanan Mudik di Rest Area 575 A Kabupaten Ngawi, Senin (8/4/2024).
Sementara untuk warga yang masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak, lanjut dia, tercatat ada 46.000 dan yang keluar ada 4.000. Sedangkan jumlah masyarakat yang masuk melalui Pelabuhan Jangkar Situbondo tercatat ada 1.411 dan yang keluar tercatat sebanyak 1.086.
Kemudian jumlah masyarakat yang masuk melalui Pelabuhan Ketapang tercatat sebanyak 195.813 orang dan keluar sebanyak 90.684 orang. “Alhamdulillah di Jatim tidak ada simbol-simbol kepadatan. Karena memang lebih banyak kendaraan yang keluar dibanding masuk,” kata Imam.
Lebih lanjut, ia mengatakan ruas Tol Solo-Ngawi ini memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi. Sebab, beberapa hari yang lalu telah terjadi kecelakaan di KM 572 dan 574 dari arah Jawa Tengah (Jateng).
“Kita telah lakukan upaya-upaya pencegahan seperti usulan penambahan speed reduce, pita kejut dan lampu strobo agar yang pengendara yang pada fase microsleeping bisa beristirahat terlebih dahulu,” tandasnya.
Sementara itu Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono yang juga ikut meninjau arus mudik di Pos Terpadu Mantingan mengingatkan pentingnya antisipasi titik-titik yang sering ramai saat masyarakat merayakan libur lebaran.
“Karena saat ini ekonomi sudah membaik seiring Covid-19 sudah berlalu dan bertambahnya pemudik tahun ini, pasti masyarakat akan berlibur ke arah Malang dan Bromo,” kata Adhy.
Diketahui, Pos Terpadu Mantingan yang berada di daerah ujung perbatasan antara Provinsi Jatim dan Jateng ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Mulai layanan kesehatan, mushola, area parkir yang luas, ruang laktasi atau menyusui, ruang istirahat, sampai adanya petugas terapis dan refleksi.
Petugas yang berjaga di Pos Mantingan Ngawi ini merupakan gabungan dari beberapa instansi yang memberikan layanan sesuai tupoksi masing-masing. Dengan jumlah personel yang bertugas sebanyak 58 personel yang terdiri dari Polri, TNI, Dishub, Satpol PP, Dinkes, dan BPBD.
Keberadaan Pos Terpadu Mantingan di perbatasan Jatim-Jateng ini sangat strategis dalam memberikan pelayanan dan pengamanan kepada masyarakat. Pos terpadu ini memberikan pengamanan dan pelayanan di jalur arteri pintu masuk ke Jatim dari Jateng, jalur poros tengah yang menghubungkan Jateng-Jatim, serta gerbang memasuki wilayah Jatim.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait