Dalam sambutannya, Aries menambahkan bahwa seluruh siswa yang terlibat dalam LKS SMK merupakan kontingen siswa terbaik dari sekolahnya masing-masing maupun perwakilan kab/kota masing-masing.
Namun, ia menekankan bahwa LKS SMK tidak hanya sekedar menjadi wadah adu prestasi dan kompetensi. Lebih dari itu, difasilitasi bagi siswa SMK untuk mempersiapkan diri di Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).
"Tidak semata-mata (LKS) ini tentang pertandingan dan kompetesi yang diikuti. Tapi bagaimana menyerapi keinginan kita masuk di DUDI. Karena kita tidak berharap lulusan SMK di Jatim banyak yang menganggur dan tidak terserap DUDI," tegas Aries, Jumat (26/4).
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai. Foto iNewsSurabaya/saipul
Di lain sisi, ajang ini juga menunjukkan sekolah-sekolah ya g mengahsilkan produk berprestasi bisa menunjukkan angka peningkatan pengurangan pengangguran. Ini terbukti juga digelar job matching. Tentu melalui wadah ini diharapkan rekrutmen sesuai dengan kebutuhan DUDI.
Karenanya, pihaknya berharap seluruh Cabdin, dan kepala sekolah memantau perkembangan para siswa dalam mengukir prestasi dimanapun mereka mengabdi sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Sementara itu, Kabid SMK, Anny Saulina menambahkan berbeda dengan LKS tingkat provinsi sebelumnya, dalam mencapai target juara umum pihaknya mendatangkan dua jenis juri sekaligus. Yakni juri nasional dan lokal untuk mempersiapkan mental bertanding peserta di tingkat nasional.
Sedangkan untuk job matching, ujar dia, gelaran ini diikuti 1.566 peserta, dan diikuti 24 DUDI, 5 LPK (lembaga pelatihan kerja) dan 2 Perguruan Tinggi.
"Mohon untuk siswa yang terpilih juara 1 semangat dan bersiaplah untuk mewakili Jatim di tingkat Nasional," pungkas dia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait