Pembina Yayasan Khadijah Masruroh Wahid Ingatkan Pentingnya Pendidikan Berbasis Islam di Era Digital

Ali Masduki
Pembina Yayasan Khadijah Surabaya Hj. Masruroh Wahid (keempat dari kanan) foto bersama usai menyampaikan sambutan Rapat Kerja Yayasan Khadijah Tahun 2024 di Surabaya, Senin (20/5/2024). Foto: iNewsSurabaya.id/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pembina Yayasan Khadijah Surabaya Hj. Masruroh Wahid mengingatkan pentingnya pendidikan berbasis agama Islam di era digitalasi. 

Hal itu ia sampaikan saat membuka Rapat Kerja Yayasan Khadijah Tahun 2024, dengan tema "Mengembangkan Ekosistem Pendidikan Berbasis Teknologi Digital" di Surabaya, Senin (20/5/2024).

Ia menuturkan, pendidikan khususnya di Khadijah memang sudah semestinya beradaptasi terhadap perkembangan teknologi. Namun tidak boleh meninggalkan apa tujuan didirikannya sekolah Khadijah itu sendiri. Yakni menjadikan orang yang pandai, namun tetap bertaqwa kepada Allah SWT. 

"Harus dicatat, bahwa kita boleh bangga mempunyai kemampuan menyerap dan menyesuaikan pendidikan dengan barat, tapi jangan lupa misinya Khadijah. Sampai kapanpun adalah pendidikan berbasis agama Islam," tegasnya.

Menurut Masruroh Wahid, pendidikan berbasis digital juga sesuai dengan misi Rasullullah SAW. Sebagai utusan terakhir, Nabi Muhammad SAW sudah melampaui Sidratul Muntaha, saat melakukan perjalanan Isra Miraj. 

Sidratul Muntaha merupakan sebuah pohon bidara yang menandai akhir dari langit/Surga ketujuh, yang menandai batas tempat makhluk tidak dapat melewatinya. Isra Miraj sendiri tidak terjadi pada nabi-nabi sebelumnya.

"Itu sebuah isyarat bahwa umat Nabi Muhammad harus bisa melebihi umat-umat yang lain. Kalau nabi-nabi yang lain tidak bisa tembus luar angkasa, nabi kita tembus ke luar angkasa. Rumusnya jika ke luar angkasa pasti pakai rumus digital dan ilmu matematika," tuturnya saat membuka Rapat Kerja Yayasan Khadijah Tahun 2024, di Surabaya, Senin (20/5/2024).

Ketua PW Muslimat NU Jatim itu pun menjabarkan, bahwa semaju apapun pendidikan barat tidak selalu identik dengan pendidikan Islam. 

Pendidikan barat, kata dia memang ada transfer of value,  transfer of skills, dan transfer of knowledge, akan tetapi tidak pernah ada transfer of believe. 

"Tapi di Islam ada transfer of belive, sehingga peserta didik mendapatkan pendidikan ketuhanan dan mengimplementasikan iman dengan segala perbuatan baik termasuk kedisiplinan, kemandirian dan ketaatan kepada orangtua," tuturnya.

"Kami berharap pendidikan agama jangan sampai terkalahkan dengan skil atau pendidikan yang lain, walaupun pendidikan itu berbasis digital," imbuhnya.

Lebih lanjut Masruroh Wahid mengungkapkan bahwa agama Islam sudah mewarnai segalanya. Seperti ilmu kedokteran asalnya dari Islam, ilmu matematika pencetusnya dari Islam. Bahkan ilmu yang saat ini dikagumi oleh orang barat sebetulnya pencetusnya adalah ulama-ulama Islam, terutama ketika Islam sudah merambah ke Andalusia sampai ke Spanyol itu berkembangnya ilmu pengetahuan yang luar biasa.

"Untuk itu saya berharap kepada seluruh yang terlibat di Khadijah agar tetap berpegang bahwa Khadijah adalah sekolah pendidikan yang berbasis Islam," tandasnya.

 


 

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network