YOGYAKARTA, iNewsSurabaya.id - Judi online membuat geger negeri ini. Bentuk perjudian yang semakin canggih lewat aplikasi memudahkan orang untuk mencoba permainan haram tersebut.
Berbicara soal judi, ada seorang bandar judi, pengelola usaha judi namun bertobat kini menjadi penjual soto Lamongan. Adalah Rohaji pemilik sekaligus penjual soto Lamongan yang rasanya maknyus.
Rohaji biasa berjualan di depan Hotel Tentrem persisnya di Jalan AM Sangaji Yogyakarta. Rohaji memberi nama tempat usahanya Warung Soto Lamongan Hijroh. Kisah ini dibagikan akun Tiktok@bagustikus.
Bisnis judi yang menguntungkan membuat dia bergelimang harta. Uang sepertinya tak mau jauh darinya. Setiap hari bisnis judi yang dikelolanya selalu menghasilkan keuntungan.
Bisnis judi Rohaji mulai goyang saat Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Sutanto (2005-2008) menabuh genderang perang terhadap praktik judi. Rohaji pun gemetar dengan ultimatum dari Jenderal Sutanto. Rohaji pun akhirnya banting setir meninggalkan bisnis haram itu.
Dengan sisa uang yang masih ada Rohaji pun memulai bisnis kuliner soto Lamongan. Tanpa memiliki pengalaman di dunia kuliner, Rohaji belajar membuat soto dari temannya yang berasal dari Lamongan. Hanya butuh dua hari baginya untuk belajar, dan akhirnya ia memutuskan membuka warung soto yang diberi nama Hijroh.
Menurutnya, kekuatan mental yang ia dapat selama berada di bisnis haram membuatnya berani membuka warung soto meski tidak memiliki pengalaman. Namun, rasa malu sempat ia rasakan saat pertama kali berjualan soto. "Makanya saya setiap hari berpenampilan rapi untuk mengurangi rasa minder," ujarnya.
Pertama kali buka, Rohaji hanya mendapatkan uang Rp20 ribu, tetapi hal itu tidak menyurutkannya untuk tetap berjualan soto. Meskipun hanya belajar membuat soto selama dua hari, rasa soto yang diraciknya memang mantap.
Soto Lamongan Hijroh menawarkan rasa segar dan gurih yang dihasilkan dari penggunaan koya, ciri khas soto Lamongan. Kuah dengan cita rasa rempah yang kuat berpadu sempurna dengan irisan daging ayam kampung, potongan telur ayam rebus, nasi, kobis, dan bihun.
"Banyak pelanggan yang bilang, soto di sini adalah soto Lamongan yang rasanya sama persis seperti di daerah asalnya," kata Rohaji.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait