SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, meluncurkan kajian tafsir Al-Qur'an Al-Jailani dua kali sebulan di Masjid Al Akbar Surabaya. Kajian perdana ini disampaikan langsung oleh Syeikh Prof. Dr. Mohammad Fadhil Al Jailani pada Jumat (19/7/2024) di masjid terbesar di Jawa Timur.
Sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah mengungkapkan bahwa ide kajian ini muncul pada Februari 2022. Saat itu, Syeikh Fadhil menghadiri acara di Gedung Negara Grahadi dan menerima hadiah tafsir Al Jailani.
"Saya mengusulkan kepada beliau, banyak orang yang telah membagikan tafsir ini yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, tetapi memahaminya tidak mudah. Maka saya memohon beliau berkenan untuk datang,” ujar Khofifah.
Khofifah menjelaskan bahwa Masjid Al Akbar dipilih sebagai lokasi kajian karena fasilitas jaringan nirkabel yang kuat, memungkinkan kajian dilakukan secara offline dan online.
Saat ini, pengikut kajian online mencapai lebih dari 1,2 juta orang. "Di sini juga hadir banyak mufasir, mereka adalah pakar tafsir dari ma’had Ali, perguruan tinggi, dan pesantren," tambahnya.
Khofifah juga mengisahkan bahwa buku tafsir Al Jailani yang ditulis oleh Syeikh Abdul Qadir Al Jailani sempat hilang selama 800 tahun. Namun, akhirnya manuskrip tersebut berhasil ditemukan oleh Syeikh Fadhil di perpustakaan Vatikan.
"Pencarian ke perpustakaan di Vatikan ini karena sebelumnya mendapat konfirmasi bahwa beberapa manuskrip Syeikh Abdul Qadir Al Jailani ada di sana. Hasilnya, manuskrip tafsir Syeikh Abdul Qadir Jailani ditemukan lengkap 30 juz," ungkap Khofifah.
Di hadapan ribuan jamaah usai salat Jumat, Syeikh Prof. Dr. Mohammad Fadhil Al Jailani membedah karya tafsir Al Jailani yang ditemukan setelah 800 tahun hilang. Kajian dimulai dari surah Al Fatihah, dengan tafsir disampaikan dalam bahasa Arab dan diterjemahkan oleh penerjemah.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait