Pernah bergelut selama 20 tahun menjadi pewarta foto dan kini meneguhkan diri sebagai Visual Story Teller, Beawiharta memahami tantangan yang dihadapi insan media.
Rachmat Indrajaya menuturkan, dalam situasi lapangan yang dinamis sangat dibutuhkan adaptasi yang cepat. Kadang kala jurnalis dihadapkan pada kondisi yang kurang menguntungkan, sehingga jurnalis harus membekali diri dengan keterampilan yang mumpuni dan taktis terhadap perubahan yang sangat cepat.
"Visual yang baik tentunya mampu menangkap masalah dan menarasikannya lewat karya foto," tuturnya.
Apresiasi Karya Jurnalistik JAPFA Tahun 2024 diperuntukkan bagi semua jurnalis dari seluruh Indonesia.
Pengumpulan karya telah dibuka sejak awal Agustus lalu, dimana terdapat tiga kategori perlombaan yang dapat diikuti, yakni Karya Jurnalistik Cetak, Karya Jurnalistik Online dan Karya Jurnalistik Foto, dengan total hadiah lebih dari 100 juta rupiah.
Peserta dapat mengirimkan karya sesuai kategori pilihannya hingga 20 September 2024 mendatang.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait