Karyawan Hotel Midtown Diajari Bahasa Isyarat, Ini Tujuannya!

Ali Masduki
Karyawan hotel Midtown Hotels Indonesia yang ada di Surabaya untuk mengikuti workshop tentang budaya Tuli dan belajar bahasa isyarat. Foto/Kus Andi

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Midtown Hotels Indonesia mengundang karyawan hotel yang ada di Surabaya untuk mengikuti workshop tentang budaya Tuli dan belajar bahasa isyarat

Kegiatan ini 20 diikuti peserta teman dengar yang berasal dari Midtown Hotel Surabaya, Midtown Residence Surabaya, Crown Prince Hotel Surabaya dan Verwood Hotel & Serviced Residence Surabaya, mulai dari tim resepsionis, pramusaji, tim Human Resources, kepala departemen restoran hingga General Manager menghadiri kelas pengenalan budaya Tuli yang dipandu oleh tim TIBA (Tim Bisindo dan Aksesibilitas Surabaya) dan TATULI (Cerita Teman Tuli) Surabaya. 

Corporate General Manager Midtown Hotels Indonesia, Dony Manuarva mengatakan, program pengenalan budaya Tuli dan bahasa isyarat ini diharapkan bisa menjadikan value lebih sebagai profesi pekerja bidang perhotelan yang dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan baik kepada semua tamu yang datang tanpa terkecuali, seperti tamu yang berkebutuhan khusus termasuk teman Tuli.

"Workshop tersebut guna menambah wawasan baru karena tidak menutup kemungkinan tamu hotel juga adalah teman Tuli," terangnya.

Wawan dari TIBA memberikan materi tentang budaya Tuli salah satunya adalah cara berkomunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan Bisindo atau Bahasa Isyarat Indonesia yang dilakukan dengan ekspresi dan gestur, menggunakan bahasa verbal dengan cara melihat gerak bibir dan melalui tulisan bisa menggunakan goresan pena ataupun melalui gadget.

Sesi berikutnya peserta teman dengar diajak belajar bahasa isyarat abjad huruf A hingga Z oleh Kak Abhi dari Cerita Teman Tuli. Dengan sabar dan luwes Kak Abhi memberikan praktek dalam menggerakkan jemarinya membentuk semua huruf secara bergantian. 

Sesekali gerakan mengangkat tangan dan membuka telapak tangan serta menggoyang-goyangkannya sebagai pertanda tepuk tangan karena sudah terjadi komunikasi yang berhasil dan menyenangkan.

Dengan dibantu penerjemah bahasa isyarat, Alya, perempuan yang masih aktif menimba ilmu disalah satu universitas di Surabaya menjembatani komunikasi antara teman dengar dan teman Tuli seperti yang dilontarkan oleh Kus Andi, Corporate Public Relations Midtown Hotels Indonesia.

"Mari berkomunikasi dua arah, bukan hanya teman Tuli saja  yang berusaha untuk mengerti namun kita sebagai teman dengar juga harus mampu beradaptasi dengan budaya teman Tuli," ucapnya kepada semua peserta yang hadir.

Diakhiri dengan bermain game, 1 baris berisi 10 orang berjajar kebelakang untuk menyampaikan kalimat rahasia yang sudah ditentukan dan diperagakan kembali kepada teman lainnya secara bergantian menggunakan bahasa isyarat tanpa suara hanya gerakan tangan.

Menurut Fitri, resepsionis hotel Midtown Residence Surabaya bahwa workshop tentang budaya Tuli dan belajar bahasa isyarat kali ini memberinya pengalaman berharga. 

“Luar biasa seru, ini pengalaman pertama belajar bahasa isyarat yang nantinya bisa membantu saya sebagai resepsionis hotel. Dulu sudah pernah beberapa kali mendapati tamu Tuli, karena keterbatasan pemahaman kami berkomunikasi hanya melalui tulisan, dengan pengetahuan baru ini walaupun masih sedikit paling tidak bisa membuat tamu tuli lebih merasa nyaman nantinya," ujar Fitri.
                        

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network