SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Puluhan aktivis lingkungan yang tergabung dalam Yayasan Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton Foundation) menggelar aksi demonstasi di depan konsulat jenderal Australia, di Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/8/2024). Mereka mendesak penghentian pengiriman sampah dari Australia ke Indonesia.
Koordinator Aksi Alaika Rahmatullah mengatakan, sampah kertas Australia yang dikirim ke Indonesia membawa kontaminasi sampah scrap plastik fleksibel, multilayer dan kemasan plastik kotor yang tidak bisa di daur ulang, menumpuk di illegal dumpsite di desa Gedangrowo dan desa lain di sekitar pabrik kertas pengimpor sampah kertas.
"Setiap bulan, sekitar 4.000 sampah kertas Australia dikirim ke Indonesia dengan berat 50-60 ribu ton. Jumlah ini lebih banyak dari volume sampah yang dihasilkan dan dikelola TPA Benowo Kota Surabaya," terangnya.
Australia juga mengekspor scrap plastik dan Indonesia tetap menjadi tujuan nomor satu ekspor sampah scrap plastik Australia, setiap bulannya mengirim sekitar 150-200 kontainer sampah plastik ke Indonesia periode 2024.
“Aksi ini digelar untuk menindaklanjuti karena tidak ada respon secara resmi dari konsulat jenderal Australia, ditambah temuan kami sampah Australia semakin meningkat di 2 Desa di Kabupaten Sidoarjo. Kami ingin pertanggung jawaban sekaligus mendesak Australia untuk menghentikan pengiriman sampah di Indonesia karena potensi meracuni bayi dan lingkungan di Jawa Timur,” tegas Alaika.
Para aktivis menuntut kepada Konsulat Jenderal Australia untuk segera menghentikan pengiriman sampah plastik ke Indonesia dan mengutamakan pendekatan yang lebih bertanggung jawab dalam pengolahan sampah di negaranya sendiri.
Dalam aksinya Ecoton menuntut Australia untuk menghentikan aktivitas pengiriman sampah ke Indonesia dan bertanggung jawab untuk melakukan pembersihan sampahnya di dumpsite sampah impor di Jawa Timur.
Australia juga harus memberikan transparansi terkait jumlah impuritas yang disusupi pada kontainer sampah kertas yang dikirimkan ke Indonesia.
Kemudian Membalas surat secara resmi kepada Ecoton terkait komitmen dan perkembangan dalam menghentikan pengiriman sampah plastik ke Indonesia. Australia harus melakukan pengelolaan sampah plastik secara mandiri dengan tidak membebankan ke negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Dalam aksi ini, aktivis mengirimkan surat secara resmi dan diterima oleh perwakilan Konsulat Jenderal Australia. Namun, massa aksi tetap tidak diperkenankan untuk masuk melakukan audiensi karena alasan protokoler.
Massa aksi lalu membubarkan diri setelah menerima surat tanda terima secara resmi dan dipersilahkan untuk menunggu surat balasan dari konjen Australia.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait