Designer Indonesia Fashion Chamber, Dibya Hody, menambahkan, tema tahun ini mengambil dari buku trend fashion berdasarkan lembaga riset fashion IFC. Buku ini sebagai panduan desainer Indonesia.
"Kita bikin buku tren sendiri karena buku tren yang dikeluarkan lembaga di luar negeri harganya cukup tinggi," kata Dibya.
Dalam lima tahun terakhir dunia digempur Artificial Intelligent. IFC tidak menganggap AI sebagai saingan, tetapi membantu tugas agar lebih cepat dan efisien. Termasuk dalam mencari inspirasi dan ide dunia fashion.
"Saya mencari inspirasi dengan cepat dibantu dengan AI," ujarnya.
Teknologi tak hanya desain, tapi juga fabric. Misal menentukan bahan fashion seperti langkah menghasilkan serat alam buatan.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, SFP tahun ini juga disponsori oleh KLT NEW yang berkontribusi besar dalam terwujudnya perhelatan fashion terbesar di Jawa Timur ini. Rangkaian koleksi make-up dan skincare KLT NEW yang terus update menjadi salah satu bagian penting dalam event SFP
Perlu diketahui, Surabaya Fashion Parade adalah acara tahunan yang diselenggarakan sebagai rangkaian event HUT Surabaya.
Menampilkan karya desain fashion terbaik dari Indonesia dan internasional, SFP dikenal karena kemampuannya dalam menggabungkan tren global dengan budaya lokal, serta komitmen terhadap keberlanjutan. SFP juga telah menjadi platform penting dalam industri mode di Indonesia, khususnya Jawa Timur.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait