SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Asus baru saja mengumumkan pencapaian signifikan dalam industri laptop komersial Indonesia. Seri laptop Asus ExpertBook B1 (BG1408CVA) kini berhasil meraih Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan Beban Manfaat Produksi (BMP) yang mencapai lebih dari 40%. Hal ini menunjukkan komitmen Asus dalam mendukung pertumbuhan industri lokal dan memajukan perekonomian nasional.
Aldy Ramadiansyah, Commercial Product Marketing Asus Indonesia, menjelaskan bahwa pencapaian ini adalah bentuk dukungan Asus terhadap inisiatif pemerintah untuk mempromosikan kemandirian teknologi Indonesia.
“ExpertBook B1 dirancang khusus bagi profesional bisnis, sebagai bagian dari upaya kami untuk berkontribusi pada pengembangan teknologi lokal,” ujar Aldy, Kamis (19/9/2024).
Laptop ExpertBook B1 yang kini telah memenuhi standar TKDN dan BMP di atas 40% ini dirancang untuk mendukung kebutuhan bisnis modern dengan fitur-fitur canggih seperti daya tahan baterai yang lama, performa tinggi, keamanan data melalui enkripsi, serta desain yang elegan dan tangguh.
Aldy menambahkan bahwa Asus juga terus berusaha meningkatkan komponen lokal pada produknya melalui kolaborasi dengan mitra perakitan lokal. "Kami menggandeng vendor dari Batam dan Jepara untuk beberapa komponen seperti charger, kabel, headset, dan tas laptop," jelasnya.
Sementara itu, Muhammad Firman, Head of Public Relations Asus Indonesia, mengungkapkan bahwa pencapaian TKDN yang tinggi ini juga membuka peluang bagi Asus untuk terlibat dalam proyek-proyek pemerintah melalui e-katalog.
Firman menambahkan bahwa harga laptop di e-katalog bisa lebih tinggi dibanding harga pasar karena layanan purna jualnya yang berbeda, dengan jaminan layanan hingga lima tahun.
“Permintaan laptop di pemerintahan seperti kementerian tetap tinggi setiap tahunnya, karena selalu ada alokasi anggaran untuk pengadaan,” pungkas Firman.
Dengan pencapaian ini, Asus ExpertBook B1 tak hanya menjadi solusi bisnis yang handal bagi perusahaan, namun juga menjadi pilihan strategis dalam mendukung program pemerintah dalam pengembangan teknologi lokal.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait