Dengan membawa tema ini, LMI berharap dapat menggugah kembali kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya berdiri bersama Palestina dalam masa sulit ini.
Acara yang diwarnai oleh penampilan penuh semangat dari grup nasyid Shoutul Harokah ini semakin menghidupkan suasana. Mereka membawakan lagu-lagu bertema kemanusiaan yang menggugah hati.
Tak hanya itu, Syekh Ahmed Abuajwa, seorang mahasiswa kedokteran asal Palestina, turut hadir membagikan kisahnya yang menyentuh tentang kehidupan di tengah perang.
"Beliau akan menceritakan secara langsung bagaimana warga Palestina berjuang kehilangan tempat tinggal, makanan, dan bahkan keluarga," kata Agung.
Namun, LMI tidak hanya menyoroti isu Palestina. Dalam perayaan ini, mereka juga memberi ruang bagi para penyandang disabilitas untuk menampilkan bakat dan karya mereka, menunjukkan bahwa komitmen LMI tidak terbatas pada satu isu. "Kami ingin lembaga ini inklusif dan peduli pada semua kalangan," ujar Agung.
Eric Kurniawan, Ketua Pengurus LMI, menambahkan bahwa LMI terus berkomitmen untuk menjadi lembaga yang berkelanjutan dan relevan, sesuai dengan semangat Sustainable Development Goals (SDGs). "Kami bertekad untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi kemanusiaan," tuturnya.
Dengan semangat yang menyala, LMI berupaya agar masyarakat Indonesia terus peduli dan terlibat dalam aksi nyata untuk membantu mereka yang membutuhkan, khususnya warga Palestina yang masih berjuang di tengah konflik yang tiada henti.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait