Bus Trans Jatim Dirusak di Suramadu, Pj Gubernur Tak Ambil Langkah Hukum, Begini Responnya

Lukman Hakim
Bus Trans Jatim dilepas batu oknum tak bertanggungjawab. Foto iNewsSurabaya/tangkapan layar video dari akun instagram @bangkalan.ku

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Aksi vandalisme terhadap fasilitas umum kembali marak terjadi di Jawa Timur, kali ini menimpa Bus Trans Jatim Koridor V yang melayani rute Surabaya-Bangkalan. Insiden pelemparan batu terjadi saat bus melintas di Jalan Akses Jembatan Suramadu, tepatnya di sisi Bangkalan, Minggu pagi (6/10/2024), sekitar pukul 07.21 WIB.

Akibat serangan dari pelaku tak dikenal, kaca bagian kiri bus retak parah. Peristiwa ini terekam dalam sebuah video yang langsung viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut terlihat jelas saat bus, yang tengah penuh dengan penumpang, dilempari batu secara tiba-tiba, menciptakan suasana panik di dalam kendaraan.

Namun, tindakan warga yang tidak bertanggung jawab ini tidak direspon serius oleh pemerintah daerah. Banyak pihak yang menilai bahwa pemerintah terkesan membiarkan aksi pengerusakan ini terjadi tanpa tindakan hukum yang tegas. Pernyataan Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, yang memilih langkah persuasif ketimbang menempuh jalur hukum, memicu kontroversi di kalangan masyarakat.

Bus Trans Jatim Koridor V ini sebenarnya baru beroperasi kurang dari seminggu, sejak diresmikan pada Senin (30/9/2024). Trayek baru yang menghubungkan Terminal Purabaya dengan Terminal Bangkalan ini diharapkan menjadi solusi bagi kebutuhan transportasi masyarakat Madura. 

Faktanya, dari evaluasi awal, trayek ini disambut antusias oleh masyarakat. Namun, insiden pelemparan ini mencoreng langkah awal yang menjanjikan.

Pj Gubernur Adhy Karyono menyayangkan kejadian tersebut, namun tetap mengedepankan pendekatan persuasif untuk menyelesaikan masalah. “Kami mengimbau agar seluruh masyarakat turut menjaga fasilitas ini. Jangan ada lagi tindakan perusakan yang merugikan semua pihak,” ujarnya saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Selasa (8/10/2024).

Lebih lanjut, Adhy menegaskan bahwa pihaknya tidak berencana menambah pengaman pada bus seperti pemasangan besi pelindung kaca. “Kami sudah memberikan yang terbaik. Kini saatnya masyarakat Madura, khususnya di sekitar jalur trayek, untuk ikut mengamankan fasilitas ini melalui kesadaran bersama,” jelasnya.

Meskipun belum mengambil tindakan hukum, Adhy memperingatkan bahwa jika insiden ini terulang, pihaknya tidak akan segan-segan menempuh jalur hukum. 

"Untuk saat ini, kami fokus pada sosialisasi dan imbauan. Namun, jika kejadian seperti ini terjadi lagi, langkah hukum tentu akan diambil," tegasnya.

Sementara itu, Pj Bupati Bangkalan, Arief M Edie, menilai aksi vandalisme ini dilakukan oleh pihak yang tidak ingin Kabupaten Bangkalan berkembang. Ia mendesak pelaku untuk menyerahkan diri dan meminta masyarakat berperan aktif dalam mengawasi lingkungan sekitar. 

"Saya mengajak masyarakat, baik dari Bangkalan maupun luar daerah, untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan di wilayah kita," kata Arief melalui Instagram resmi Diskominfo Bangkalan.

Kejadian ini tentu mengundang kekhawatiran dan perhatian dari berbagai pihak. Masyarakat berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memastikan insiden serupa tidak terulang di masa mendatang. Bagaimanapun, keberadaan Bus Trans Jatim Koridor V merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan layanan transportasi bagi masyarakat Madura.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network