SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Di tengah sorotan terhadap kasus kekerasan di SMA Kristen Gloria 2, para siswa tak gentar untuk terus berkarya dan berinovasi. Terbukti, SMA Gloria 1 dan SMAN 5 Surabaya kini berkolaborasi demi misi besar untuk menjembatani kesenjangan literasi di Indonesia.
Langkah inspiratif ini terwujud melalui program BukuSuara, yang diluncurkan di SMPLB YPAB Surabaya pada Selasa, 22 Oktober 2024. Program ini menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan bagi siswa tunanetra melalui audiobook yang mereka rancang khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
BukuSuara merupakan organisasi nirlaba yang diinisiasi oleh siswa-siswi kedua sekolah ini, berkomitmen membawa literasi ke tangan setiap anak Indonesia, tanpa terkecuali.
“Kami ingin berbagi pengetahuan dan kebahagiaan yang tersimpan di dalam buku,” ungkap Nausicaa Bening Jehanni, salah satu pendiri BukuSuara.
Tidak hanya sekadar menyediakan akses bacaan, program ini bertujuan menggugah minat siswa tunanetra untuk lebih berani mengekspresikan diri.
“Kami ingin mereka punya kesempatan untuk menceritakan kisah mereka sendiri,” tambah Shidqi Firas Hidayat, menegaskan pentingnya peran literasi dalam pengembangan diri.
Inisiatif ini mendapat dukungan penuh dari Dita, salah seorang guru di SMA Gloria Surabaya, yang yakin bahwa kegiatan ini akan memberikan dampak positif besar bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Sambutan hangat dari siswa dan guru di SMPLB YPAB Surabaya memperlihatkan betapa pentingnya akses literasi bagi semua.
Dengan dukungan dari Beasiswa Indonesia Maju (BIM), BukuSuara bertekad untuk terus menggerakkan aksi-aksi positif di dunia pendidikan. Mereka ingin memastikan bahwa setiap anak di Indonesia bisa merasakan indahnya dunia literasi—tanpa batas, tanpa terkecuali.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait