Tragis! Pengemudi Taksi Online Korban Begal di Surabaya Meninggal Dunia, Ini Pernyataan PDOI Jatim

Lukman Hakim
Ilustrasi-Pelaku dugaan pembunuhan sopir taksi online di Surabaya. Foto iNewsSurabaya/tangkap layar

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kabar duka datang dari Surabaya. Pudjiono (47), seorang pengemudi taksi online yang menjadi korban pembegalan penumpangnya sendiri di kawasan Gununganyar, meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Dr. Soetomo. Pada Senin pagi (28/10/2024), sekitar pukul 10.00 WIB, Pudjiono dinyatakan meninggal dunia akibat luka serius di bagian leher yang ia derita dalam insiden tersebut.

Sebelumnya, kondisi Pudjiono sempat menunjukkan perbaikan, bahkan ia sempat dipindahkan ke ruang perawatan biasa. Namun, infeksi yang timbul dari lukanya memaksa ia kembali dirawat di ruang ICU. Pria yang dikenal sebagai sosok pekerja keras ini meninggalkan seorang istri dan dua putra yang masih membutuhkan bimbingannya.

Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur pun turut berduka. Daniel Lukas Rorong, Pj Ketua dan Humas PDOI Jatim, menyampaikan belasungkawanya.

“Kami dari keluarga besar PDOI Jawa Timur turut berduka sedalam-dalamnya atas kepergian rekan kami. Semoga almarhum diterima di sisi-NYA dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.” katanya. 

Peristiwa tragis ini bermula pada Selasa (1/10/2024), saat Maria Livia (23), seorang perempuan asal Ende, Nusa Tenggara Timur, memesan layanan taksi online menggunakan nama dan ponsel orang lain. Maria, yang tinggal di salah satu apartemen di Surabaya Timur, meminta Pudjiono untuk mengantarnya ke kawasan Mulyosari sebelum melanjutkan perjalanan ke Gununganyar.

Namun, setibanya di kawasan Gununganyar Tambak, Maria melakukan tindakan sadis. Ia menusuk leher dan wajah Pudjiono dengan brutal, membuat korban terluka parah dan tak berdaya. Setelah itu, Maria memaksa Pudjiono keluar dari mobil Daihatsu Sigra miliknya dan mencoba melarikan diri dengan kendaraan curian tersebut.

Aksi pelarian Maria terhenti ketika ia bertabrakan dengan mobil lain, yang langsung menghadangnya. Tabrakan keras mengakibatkan bemper mobil curian tersebut ringsek dan as roda depan patah, membuat Maria tak bisa melanjutkan pelarian. Dengan sigap, warga yang melihat kejadian ini segera menangkap Maria dan membawanya ke pos keamanan setempat.

Motif Pembegalan: Demi Uang untuk Pindah ke Australia

Dalam penyelidikan terungkap bahwa tindakan nekat Maria didorong oleh keinginan untuk mendapatkan uang demi rencananya pindah ke Australia. Namun, ambisinya yang kelam ini justru berujung pada kematian tragis seorang pengemudi taksi online yang hanya berusaha mencari nafkah untuk keluarganya.

Kejadian ini menyisakan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga bagi komunitas driver online di Surabaya dan sekitarnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network