BLITAR, iNewsSurabaya.id - Upaya mendukung pemberdayaan masyarakat pedesaan melalui inovasi teknologi dan pengembangan ekonomi dilakukan tim dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Mereka berhasil meraih Hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) 2024 untuk program skema Pemberdayaan Desa Binaan.
Program ini dilaksanakan di Desa Minggirsari, Kanigoro, Blitar, dengan melibatkan beberapa tokoh akademisi dan mitra masyarakat.
Tim pelaksana program ini terdiri dari Aris Heri Andriawan, S.T., M.T.; Dheny Jatmiko, S.Hum., M.A.; Nuril Esti Khomariah, S.ST., M.T.; serta Endah Masrunik, S.E., M.M. Mereka bersama-sama mengimplementasikan berbagai kegiatan pemberdayaan di Desa Minggirsari.
Program ini menggandeng dua mitra utama masyarakat setempat, yaitu Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sekar Sari. Melalui kolaborasi ini, Untag Surabaya menginisiasi adanya energi alternatif dan kemandirian ekonomi masyarakat.
Salah satu kegiatan utama dalam program ini adalah pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai energi alternatif dalam sub program yang disebut Genthong Panguripan.
“Dengan adanya PLTS, masyarakat Minggirsari dapat mengakses energi yang terjangkau, sekaligus berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui penggunaan sumber daya alam yang terbarukan,” ujar penanggung jawab program Aris Heri Andriawan, Rabu (30/10/2024).
Ia juga mengungkapkan, program ini bertujuan untuk menyediakan energi yang ramah lingkungan dan dapat diakses dengan biaya rendah. Dengan adanya PLTS dapat menekan ketergantungan warga desa terhadap energi konvensional.
Selain pemanfaatan energi terbarukan, program pemberdayaan ini juga akan fokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penguatan ekonomi lokal. Tim berharap, melalui hibah ini, program di Desa Minggirsari dapat menjadi model pemberdayaan desa yang berkelanjutan dan dapat direplikasi di desa lain di Blitar dan sekitarnya.
"Harapannya itu nanti akan dapat dicontoh oleh warga-warga secara pribadi," katanya.
Dengan sinergi antara akademisi dan masyarakat, serta didukung oleh pendanaan dari DRTPM 2024, program pendampingan yang dimulai pada Agustus-Desember ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Minggirsari dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
Sementara itu, Kades Minggirsari mengungkapkan apresiasinya terhadap Untag Surabaya. Ia mengaku bersyukur desanya dapat dibantu Untag dalam penyediaan energi alternatif yang ramah lingkungan.
"Saya bersyukur, Untag memberikan bantuan kepada desa kami sehingga program ini dapat terlaksana dengan baik, sehingga program Genthong Panguripan ini dapat membantu mengurangi biaya produksi," katanya.
Untuk diketahui, program Genthong Panguripan ini memanfaatkan energi alternatif dari matahari untuk menggantikan sumber listrik yang digunakan untuk mengelola akuaponik dan greenhouse. Dengan adanya PLTS ini mampu mengurangi biaya produksi hingga ratusan ribu rupiah per bulan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait