SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Universitas Airlangga (Unair) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan dan teknologi berkelanjutan. Kali ini, melalui Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM), Unair menyerahkan produk inovatif, yaitu Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) bernama Bangga EV Charging Station (Bangga-EVCS) kepada SMK Wijaya Putra Surabaya.
Inisiatif yang digagas oleh tim Rasena dengan dukungan Research Center for New and Renewable Energy Engineering (RC NREE) FTMM Unair ini, merupakan hasil dari riset dan pengembangan dosen serta mahasiswa.
Produk SPKLU tersebut diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi kendaraan listrik di kalangan pelajar.
Dr. Agus Mukhlisin, ST, MT, dosen FTMM Unair yang secara langsung menyerahkan SPKLU kepada Kepala SMK Wijaya Putra, Sugeng, mengungkapkan kebanggaannya atas inovasi tersebut.
"Yang membanggakan adalah produk ini sepenuhnya merupakan karya anak bangsa yang lahir dari pembelajaran di kampus. Kita harus bangga terhadap produk dalam negeri," ujarnya.
Tidak hanya sekadar menyerahkan SPKLU, kegiatan tersebut juga dilengkapi dengan workshop mengenai pengembangan aplikasi berbasis Android.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan wawasan praktis kepada siswa terkait teknologi SPKLU yang menjadi bagian penting dalam tren kendaraan listrik dan energi terbarukan.
Melalui workshop ini, para siswa diajak untuk memahami lebih dalam cara kerja SPKLU sekaligus mempelajari aplikasi teknologi Internet of Things (IoT) yang terintegrasi dengan kendaraan listrik.
“Kami berharap siswa bisa mempelajari mekanisme pengambilan data dari sensor yang kemudian diproses dan disimpan pada database. Selain itu, mereka juga dilatih membuat aplikasi Android untuk memantau data tersebut secara real-time.” ujar Agus.
Ketua RC NREE FTMM Unair ini juga menegaskan bahwa program ini bukan hanya berfokus pada teknologi SPKLU, namun juga membekali siswa dengan keterampilan pemrograman IoT dan pengembangan aplikasi yang relevan dengan kebutuhan industri.
Kepala SMK Wijaya Putra, Sugeng menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi ini. “Bantuan SPKLU ini sangat berarti bagi kami. Ini bukan sekadar alat, tetapi juga kesempatan besar bagi siswa untuk mendapatkan keterampilan yang langsung aplikatif di dunia kerja," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa sekolah akan memaksimalkan penggunaan SPKLU ini untuk pembelajaran, sekaligus sebagai sarana praktik siswa menghadapi tantangan teknologi masa depan.
Unair Serahkan SPKLU ke SMK Wijaya Putra. Foto iNewsSurabaya/arif
Sugeng optimis bahwa inisiatif ini akan menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan industri, mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang relevan untuk memasuki dunia kerja.
“Ke depan, kami berencana mengembangkan lebih banyak program yang bisa menjembatani siswa dengan kebutuhan industri,” tuturnya.
Dengan adanya Bangga-EVCS di SMK Wijaya Putra, diharapkan siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi tetapi juga mampu berinovasi, termasuk dalam pembuatan aplikasi berbasis Android.
“Ini adalah kesempatan emas bagi siswa SMK untuk melangkah lebih jauh dari sekadar bermain gadget, mereka bisa turut berkontribusi dalam mengembangkan solusi teknologi,” pungkas Agus.
Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah menengah kejuruan dapat menghasilkan dampak positif, baik dalam peningkatan keterampilan siswa maupun dalam pengembangan teknologi berkelanjutan di Indonesia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait