SURABAYA, iNews.id - Prof. Antoni dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Teknik Sipil Universitas Kristen Petra (UK Petra).
Pelantikan dan pengukuhan Guru Besar yang digelar melalui Rapat Terbuka Senat UK Petra tersebut berdasarkan Surat Keputusan Mendikbudristek Nomor : 71062/MPK.A/KP.05.01/2021. Dengan pengukuhan ini, jumlah profesor aktif penuh waktu di UK Petra tercatat 13 orang.
Rektor UK Petra, Prof. Djwantoro Hardjito mengungkapkan, bahwa gelar profesor memang jabatan akademik tertinggi. Namun tidak boleh dimaknai sebagai ‘puncak’.
"Seorang profesor memiliki tugas dan tanggung jawab makin besar, sebagai pemimpin, panutan dan penentu arah di bidang akademik," terangnya.
Djwantoro menuturkan, seorang Profesor dituntut semakin produktif dalam berkarya, dalam menghasilkan karya-karya inovasi dan publikasi, serta memimpin dosen-dosen lain yang lebih muda, untuk kemaslahatan masyarakat luas.
Dalam risetnya, Prof. Antoni fokus meneliti "Potensi Abu Terbang Sebagai Material Sementisius dalam Pembuatan Beton Rendah Semen”.
Menurutnya, beton di Indonesia yang ada selama ini hanya memanfaatkan Fly Ash sebanyak 20-30% saja untuk menggantikan semen. Padahal jumlah ini masih bisa di tingkatkan kembali bahkan hingga 100% tanpa efek buruk pada betonnya.
“Maka dari itu agar kualitas beton juga bagus maka kita perlu melakukan quality control dengan cepat terhadap mutu Fly Ash, saya menggunakan Rapid Indicator,” kata Antoni.
Sebagai dosen, Prof. Antoni mengungkapkan rasa syukur atas capaian akademiknya. Kata dia, gelar yang ia emban saat ini merupakan jabatan akademik tertinggi bagi seorang dosen ini.
"Hal ini menjadi tahap baru dalam kehidupan saya dimana keilmuan yang saya miliki perlu semakin dikembangkan dan dibagikan," beber dosen prodi Teknik Sipil UK Petra berusia 46 tahun tersebut.
Usai sambutan, Prof. Antoni berkesempatan melakukan prosesi pemasangan tanda nama pada prasasti guru besar. Hal ini menjadikan sebuah tanda peresmian prosesi pengukuhan guru besar di UK Petra.
Acara yang digelar secara Hybrid ini juga disiarkan melalui kanal YouTube. Acara dihadiri tamu undangan secara terbatas, antara lain Yayasan Perguruan Tinggi Kristen (YPTK) Petra, anggota senat UK Petra dan perwakilan dari LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait