SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pelindo Multi Terminal (SPMT), Subholding Pelindo, bersama Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (DK3) Jawa Timur dan Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) menggelar seminar "Integrasi K3 dan Produktivitas di Pelabuhan: Kunci Kinerja Logistik yang Handal" di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Selasa (24/12). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan komitmen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di seluruh lingkungan pelabuhan.
Seminar menghadirkan narasumber kunci: Bondan Winarno (Group Head K3 dan Sisman Pelindo), Agustinus Maun (Kepala Kantor KSOP Utama Tanjung Perak), Sigit Priyanto (Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur), Tri Widodo (Kepala Bidang Ketenagakerjaan dan K3 Provinsi Jawa Timur), Bagus Warga (Kepala Seksi Norma K3 Provinsi Jawa Timur), dan Kody Lamahayu Fredy (Ketua DPC APBMI Jatim).
Bondan Winarno menekankan prioritas keselamatan di Pelindo, karena keselamatan adalah prioritas utama. "Corporate Life Saving Rules (CLSR) menjadi pedoman kami untuk memastikan prinsip keselamatan dihayati dan diterapkan oleh seluruh individu. Dengan mematuhi CLSR, kami berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif untuk keberlanjutan perusahaan dan kesejahteraan masyarakat," tegasnya.
Agustinus Maun menghubungkan K3 dengan daya saing logistik nasional. Ia bilang, integrasi K3, produktivitas, dan kinerja logistik di Pelabuhan Tanjung Perak sangat penting untuk meningkatkan daya saing di tingkat internasional.
"Penerapan K3 yang konsisten di sini diharapkan menjadi contoh nasional dan prestasi bersama," ujarnya.
Sigit Priyanto mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah strategis. Menurutnya, kegiatan ini merupakan langkah penting untuk menanamkan budaya keselamatan di setiap lini kerja.
"Kami mengapresiasi komitmen Pelindo dan mitra kerjanya yang memprioritaskan keselamatan, sejalan dengan upaya meningkatkan daya saing logistik nasional," kata dia.
Simbol komitmen bersama ditunjukkan melalui pemasangan kunci pada papan Safety Lock. Setiap kunci merepresentasikan tekad untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, produktif, dan berkelanjutan.
Edi Priyanto, Direktur SDM SPMT, menjelaskan komitmen SPMT untuk internalisasi dan eksternalisasi budaya K3. SPMT tidak hanya fokus pada internalisasi budaya K3, tetapi juga berkomitmen melakukan eksternalisasi kepada seluruh pemangku kepentingan, seperti Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), pengemudi truk, dan perusahaan bongkar muat.
Kegiatan ini, lanjut Edi, merupakan langkah awal eksternalisasi yang dapat dijadikan contoh untuk wilayah lain di Indonesia. "Ini sejalan dengan prinsip Creating Shared Value (CSV), di mana keselamatan kerja menjadi kontribusi kami terhadap keberlanjutan sosial dan lingkungan. Harapannya, semua pihak berperan aktif membangun budaya K3 di pelabuhan, mewujudkan pelabuhan yang produktif, aman, dan berdaya saing, demi kinerja logistik nasional yang lebih baik," tandasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait