SIDOARJO, iNewsSurabaya.id - Malam Natal tahun ini menjadi momen yang tak terlupakan bagi jemaat GPIB "Bethesda" Sidoarjo. Pada 24 Desember 2024, ratusan jemaat berkumpul dalam suasana yang penuh sukacita dan kedamaian, menyambut kelahiran Juru Selamat di tengah guyuran hujan yang membasahi Sidoarjo Raya.
Dengan tema yang unik, "Bukan Kelap-Kelip Tapi Sunyi Senyap", ibadah dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Jemaat GPIB "Bethesda", Pdt. Elia Hartono Unpapar. Tema ini mengajak jemaat untuk merayakan Natal dengan kesederhanaan, sekaligus merenungkan makna sejati sukacita Natal yang terletak dalam persekutuan yang erat dengan Tuhan.
Sejak sore hari, gedung gereja dan ruang serbaguna GPIB "Bethesda" dipenuhi jemaat yang datang dengan antusias. Mereka mempersiapkan hati untuk mendengar Firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt. Elia, seorang tokoh yang dihormati di kalangan jemaat.
"Ibadah malam ini benar-benar membawa kedamaian. Hujan yang turun justru menambah khidmat suasana. Saya dan keluarga sangat bersyukur bisa hadir," ungkap Hendra Yudiyanto, salah satu jemaat asal Sidoarjo.
Malam itu, suasana semakin meriah dengan penampilan kolintang dan vocal group dari jemaat GPIB "Bethesda". Lagu-lagu bernuansa Natal yang dibawakan dengan apik menjadi bumbu manis dalam perayaan. Suara harmoni musik dan sorak sukacita mengingatkan jemaat akan keajaiban malam kelahiran Kristus.
Puncak ibadah ditandai dengan prosesi penyalaan lilin, yang diikuti oleh seluruh jemaat. Lagu "Malam Kudus" menggema, menciptakan nuansa damai yang menyentuh hati setiap orang. Cahaya lilin yang menerangi ruangan menjadi simbol harapan dan kasih yang menerangi dunia.
Dalam khotbahnya, Pdt. Elia menegaskan pentingnya membawa kabar keselamatan ke tengah masyarakat, seperti halnya kelahiran Yesus Kristus yang membawa terang bagi dunia.
"Mari kita hidup sederhana, penuh syukur, dan menjadi pembawa damai bagi sesama. Sukacita Natal akan selalu ada dalam hati yang terhubung dengan Tuhan," pesan Pdt. Elia dengan penuh hikmat.
Dengan doa dan harapan, jemaat GPIB "Bethesda" menutup ibadah malam itu. Mereka meninggalkan gereja dengan semangat baru untuk menyebarkan kasih dan damai Natal, tidak hanya di Sidoarjo, tetapi juga bagi seluruh umat manusia di dunia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait