SURABAYA, iNews.id - Sebanyak 374 Jamaah Umrah terbang ke Tanah Suci melalui Bandar Udara Juanda Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/3/2022).
Keberangkatan Jamaah Umrah yang dilakukan oleh Dream Tour ini merupakan penerbangan perdana, setelah satu tahun lebih penerbangan Umroh dari Bandara Juanda ditutup lantaran pandemi Covid 19.
Penerbangan dengan menggunakan Lion Air dengan rute langsung (direct flight) Surabaya (SUB) - Madinah (MED) tersebut lepas landas dari Bandar Udara Internasional Juanda pada pukul 11.47 WIB. menggunakan armada pesawat Airbus A330 seri 300 dengan nomor penerbangan JT1100.
Vice President Director, PT. Dream Tours and Travel, Muhammad Umar Bakadam, mengatakan dengan dimulainya penerbangan Umroh perdana dari Bandara Juanda ini menjadi momentum dimulainya kembali pelayanan ibadah Umroh ke Tanah Suci.
"Insya Allah dapat menjadi momentum dimulainya kembali pelayanan ibadah Umroh ke Tanah Suci, yang selama ini sempat terhenti," katanya.
Terlebih lagi, lanjutnya, situasi pandemi Covid 19 di Arab Saudi dan Indonesia semakin membaik. Di Arab Saudi sendiri, untuk Jamaah Umroh kebijakan tes PCR dan karantina sudah dihapus. Bahkan pembatasan jarak di di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram juga sudah tidak diberlakukan.
"Hal ini tentunya akan semakin meningkatkan antusiasme masyarakat Jawa Timur khususnya untuk melakukan ibadah Umroh," terangnya.
Bagi para pengusaha penyelengara perjalanan ibadah Umroh, kebijakan tersebut juga menjadi angin segar. Mereka kembali bisa memberangkatkan Jamaah Umroh, khususnya Jamaah Umroh yang tertunda dikarenakan Pandemi Covid 19.
Lion Air Group memaksimalkan pelayanan, dengan diterapkannya protoko! kesehatan, sebelum dan selama penerbangan, untuk memastikan Jamaah dapat beribadah dengan Aman dan Nyaman
Umar menambahkan, Dream Tours menjadwalkan penerbangan Jamaah Umrah dari Jawa Timur dilakukan dua kali dalam sepekan. Secara nasional, dalam sepekan pihaknya memberangkatkan 18 flight.
Dengan kembali menggeliatnya ibadah Umrah ini, Umar berharap kebijakan karantina di Indonesia bisa dihapus, karena banyak Jamaah Umrah yang harus pulang ke tempatnya masing-masig.
"Kalau bisa dihapus saja, karena Jamaah ini banyak yang pulang ke tempatnya masing-masig. Hanya PCR aja cukup. Jadi kalau PCR negatif sudah dilepas aja. Saat ini, di Indonesi masih karantina 2 hari dan PCR masih berlaku," tegasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait