MOJOKERTO, iNEWSSURABAYA.ID - Minyak jelantah atau minyak goreng bekas sering kali dianggap sebagai limbah yang tidak berguna, bahkan sering dibuang begitu saja. Padahal, jika dikelola dengan baik, minyak bekas tersebut bisa diubah menjadi berbagai produk bernilai ekonomis. Sabun, bahan bakar biodiesel, lilin aromaterapi, dan pupuk organik hanyalah beberapa contoh produk yang dapat dihasilkan dari limbah minyak jelantah.
Hal inilah yang kini menjadi fokus utama para mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dalam program pengabdian masyarakat di Desa Pohjejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Mereka mengadakan edukasi kepada puluhan anggota PKK desa setempat tentang cara mengolah limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berpotensi mendatangkan pendapatan tambahan bagi warga.
Program ini dimulai dengan pemaparan mengenai dampak buruk limbah minyak jelantah yang dibuang sembarangan, yang dapat mencemari lingkungan. Mahasiswa Unair kemudian memberikan wawasan tentang bagaimana cara sederhana dan ekonomis untuk mengubahnya menjadi lilin aromaterapi yang dapat digunakan di rumah atau dijual sebagai produk bernilai jual tinggi.
Peserta yang sebagian besar terdiri dari ibu-ibu PKK dan anggota posyandu ini tidak hanya mendapatkan materi edukasi, tetapi juga kesempatan untuk terlibat dalam pembuatan lilin secara langsung. Mereka mempelajari tahapan demi tahapan pembuatan lilin, mulai dari mencampurkan stearin, minyak jelantah, essential oil, hingga pewarna, kemudian menuangkannya ke dalam cetakan dari wadah bekas.
Kepala Desa Pohjejer, Tri Palira Alviansyah, memberikan apresiasi tinggi terhadap program ini. Ia menilai bahwa kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan, tetapi juga memberi peluang ekonomi bagi warga desa.
“Program seperti ini sangat membantu, terutama ibu-ibu rumah tangga, untuk lebih peduli pada lingkungan. Selain itu, ada nilai ekonomis yang bisa meningkatkan kesejahteraan. Saya berharap keterampilan yang diperoleh bisa terus dikembangkan,” ujarnya pada Senin, 20 Januari 2025.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait