Kisah Korban Tanggul Sungai Catakbanteng Jombang Jebol: Banjir Kepung Kampung, Warga Pilih Bertahan

Zainul Arifin
Tanggul Sungai Catakbanteng di Jombang jebol akibat hujan deras, merendam satu kampung dengan banjir setinggi 1 meter. Foto iNEWSSURABAYA/zainul

JOMBANG, iNEWSSURABAYA.ID – Bencana banjir kembali menghantui warga Jombang. Kali ini, satu kampung di Dusun Kagulan, Desa Janti, Kecamatan Jogoroto, harus menerima kenyataan pahit saat tanggul Sungai Catakbanteng jebol akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut selama berjam-jam.

Jebolnya tanggul yang terjadi pada Senin malam (27/1/2025) sekitar pukul 20.00 WIB ini mengakibatkan aliran deras air sungai meluap ke permukiman warga. Tingginya debit air menyebabkan banjir setinggi 1 meter di jalanan dan sekitar 50 cm di dalam rumah warga.

Ari Andrianto, salah satu warga terdampak, menceritakan momen menegangkan saat banjir menerjang. "Antara jam 8 malam terdengar suara gemuruh, lalu tanggul jebol," ujarnya. 

Sebelumnya, hujan deras sudah mengguyur wilayahnya sejak pukul 13.00 WIB hingga 16.00 WIB. Meski hujan sempat reda, air sungai tetap meluap hingga akhirnya menghancurkan tanggul sepanjang 20 meter.

Air bah dengan cepat meluas dan merendam satu dusun. "Airnya langsung masuk ke rumah-rumah warga. Kami hanya bisa pasrah, karena ketinggiannya cukup parah," tambah Ari. 

Meski situasi mencekam, warga memilih tetap bertahan di rumah. "Kami belum mengungsi karena masih terasa aman. Tapi tetap was-was kalau air tiba-tiba deras lagi," ucapnya.

Ari juga mengungkapkan bahwa jebolnya tanggul ini adalah kejadian pertama yang mereka alami. Ia berharap pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki tanggul dan mencegah banjir susulan. "Semoga cepat ditangani agar tidak ada lagi musibah seperti ini," harapnya.

Banjir Meluas ke 6 Kecamatan
Tanggul jebol ini hanyalah salah satu dampak dari hujan deras yang melanda Kabupaten Jombang selama lima jam. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, banjir turut merendam wilayah di enam kecamatan, yaitu Mojoagung, Jogoroto, Mojowarno, Peterongan, Diwek, dan Jombang.

Plt Kepala BPBD Jombang, Wiko F. Diaz, menjelaskan bahwa intensitas hujan yang tinggi menjadi penyebab utama luapan sungai ke permukiman. 

"Curah hujan yang cukup tinggi dari siang sampai malam membuat beberapa sungai meluap dan berdampak ke sejumlah wilayah," ujarnya, Selasa (28/1/2025).

Saat ini, BPBD Jombang bersama instansi terkait tengah melakukan pemantauan dan koordinasi untuk menangani dampak banjir, termasuk perbaikan tanggul Sungai Catakbanteng yang jebol. Meski sebagian besar wilayah terdampak banjir mulai surut, kekhawatiran warga akan banjir susulan masih membayangi.

Banjir yang menerjang Dusun Kagulan ini menjadi pengingat akan pentingnya infrastruktur yang kokoh dan sistem penanganan bencana yang cepat. Warga berharap pemerintah segera memperbaiki tanggul yang jebol dan mencari solusi jangka panjang untuk mencegah banjir di masa mendatang. "Kami hanya ingin hidup tenang tanpa takut banjir lagi," pungkas Ari.

Bencana ini meninggalkan jejak kepedihan di Jombang, namun juga menjadi momen penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem yang kian sering terjadi.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network