Tanggul Sungai Balongsono Jebol, Jombang Waspadai Banjir, Pj Bupati Ambil Langkah Cepat

Zainul Arifin
Saat ini Jombang waspadai ancaman banjir akibat jebolnya tanggul Bendungan Sungai Balongsono. Pemkab Jombang lakukan penanganan darurat dan koordinasi dengan BBWS untuk solusi jangka panjang. Foto iNEWSSURABAYA/zainul

JOMBANG, iNEWSSURABAYA.ID - Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kini menghadapi ancaman serius akibat jebolnya tanggul bendungan Sungai Balongsono, yang terletak di Desa Talunkidul, Kecamatan Sumobito. Tanggul yang jebol pada Kamis, 23 Januari 2025, ini mencapai panjang 8 meter dan mengakibatkan banjir yang merendam permukiman warga serta lahan pertanian di sekitarnya.

Sebagai upaya untuk mencegah kerusakan lebih parah, petugas setempat segera melakukan penanganan darurat dengan memasang karung pasir (sandbag) dan anyaman bambu besar (gedek) untuk menahan arus air. Meski demikian, kondisi tersebut tetap membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah.

Penjabat (Pj) Bupati Jombang, Teguh Narutomo, turun langsung untuk meninjau lokasi pada Rabu, 29 Januari 2025. Dalam kesempatan itu, Teguh menegaskan bahwa Pemkab Jombang akan segera menggelar rapat koordinasi dengan pihak BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas pada 30 Januari 2025 guna merumuskan solusi permanen untuk mengatasi masalah ini.

"Tanggal 30 Januari kita akan rapatkan dengan BBWS untuk memastikan langkah solusinya. Ini hanya salah satu langkah darurat, kami terus berupaya untuk menangani bencana ini secepatnya," ujar Teguh kepada iNEWS.

Jombang juga dilanda banjir akibat tanggul jebol di Sungai Catakbanteng, Dusun Kagulan, Desa Janti, Kecamatan Mojoagung, pada Selasa, 27 Januari 2025. Peristiwa ini menyebabkan satu kampung terendam dan semakin memperburuk kondisi bencana di musim penghujan kali ini.

Lebih lanjut, Teguh mengungkapkan bahwa bencana di Jombang bukan hanya meliputi banjir, tetapi juga angin kencang dan tanah longsor yang terjadi hampir bersamaan. Menurutnya, cuaca ekstrem yang terjadi tahun ini jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga pemkab harus lebih sigap dan proaktif.

"Kita harus siap menghadapi cuaca yang lebih ekstrem. Kebijakan yang ada memang belum cukup mengatasi masalah bencana ini. Oleh karena itu, kami akan terus bekerja sama dengan semua pihak untuk menemukan solusi jangka panjang agar bencana seperti ini tidak terjadi setiap tahun," tambah Teguh yang juga menjabat sebagai Inspektur Khusus Irjen Kementerian Dalam Negeri RI.

Editor : Arif Ardliyanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network