Rahasia Sukses di Balik 250 Varian Kue Kering Ina Cookies

Ali Masduki
Owner Ina Cookies, Rr Ina Wiyandini atau yang akrab disapa Mama Ina, di gerai Ina Cookies Surabaya. Foto: iNewsSurabaya/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.idIna Cookies, pelopor kue kering handmade di Indonesia yang telah berdiri lebih dari 30 tahun, terus berinovasi dan berkembang. Di balik kesuksesannya, terdapat rahasia yang diungkapkan langsung oleh pemiliknya, Rr. Ina Wiyandini atau yang akrab disapa Mama Ina.

Lebih dari sekadar bisnis, Ina Cookies dibangun dengan prinsip-prinsip religius dan komitmen yang kuat. Mama Ina berbagi kisah perjalanan panjang Ina Cookies, yang tak lepas dari jatuh bangunnya sebuah usaha. "Ina Cookies sekarang generasi kedua," ujarnya usai meresmikan gerai terbaru yang berlokasi di Jl. Margorejo Indah No. 7 Surabaya, Kamis (30/1/2025).

Kehadiran toko ini bertujuan untuk semakin mendekatkan produk kue kering berkualitas kepada pelanggan setia di wilayah Jawa Timur. 

Selain menghadirkan berbagai pilihan kue kering premium, Ina Cookies Surabaya juga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi reseller dengan promo spesial diskon 50% di hari pembukaan.

Dengan ekspansi ini, Ina Cookies optimis dapat semakin memperkuat posisinya sebagai merek kue kering handmade favorit keluarga Indonesia.

Mama Ina menceritakan bahwa sejak awal usahanya pernah mengalami kemerosotan, tetapi kini bangkit dengan semangat baru dan terus berinovasi, sehingga berhasil menciptakan 250 varian kue kering.

Saat ini, Ina Cookies dikelola oleh anak-anak Mama Ina, sementara ia fokus memotivasi dan berbagi pengalaman kepada para pelaku UMKM di seluruh Indonesia. 

Kunci kesuksesan, menurut Mama Ina, terletak pada beberapa hal fundamental: kejujuran, keuletan, kesabaran, dan komunikasi yang efektif. 

"Tetap optimis, komitmen itu jangan mudah marah, itu aja komitmennya. Kemudian kerja itu harus ikhlas, jangan diingat-ingat, harus jaga lisan kita," tegasnya.

Lebih jauh, Mama Ina menjelaskan filosofi nama "Ina" yang menjadi pedoman dalam menjalankan bisnisnya. 

"Ingat nama saya Ina. I, berarti ingat kepada Allah. N, niat berusaha untuk ibadah, karena dengan ibadah maka tidak ada kata menyesal, berkeluh kesah, jangan sampai berkeluh kesah. Harus semangat maju. Katakan pada masalah bahwa kita punya Allah yang maha besar," jelasnya. 

Kemudian, huruf A diartikan sebagai amal. "Kita harus terus banyak beramal. Karena tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Jadi harus menciptakan produk yang baru, tidak meniru," tambahnya.

Nilai-nilai inti Ina Cookies tertuang dalam kata "RAHMAT": Religius, Action, Harmoni, Manajemen, dan Transparansi. Aspek religius sangat diutamakan, dengan kegiatan mengaji sebelum memulai kerja dan rapat. 

"Untuk karyawan minimal satu lembar, kalau mau rapat ngaji dulu minimal satu ayat," ungkap Mama Ina.

Aspek harmoni menekankan pentingnya hubungan baik dengan karyawan dan pemasok. Manajemen yang baik dilakukan dengan mengacu pada SOP, dan transparansi diutamakan dalam setiap aspek bisnis.

Dengan 1000 karyawan, saat ini Ina Cookies bisa memproduksi 20.000 toples kue kering setiap harinya. Setiap minggu, 300 lusin kue dikirim ke Surabaya, pasar yang dinilai sangat bagus karena masyarakatnya melek akan makanan sehat. 

Uniknya, produksi kue kering hanya dilakukan selama empat bulan dalam setahun, sisanya digunakan untuk berinovasi dan menciptakan varian baru.

Keberhasilan Ina Cookies selama lebih dari tiga dekade menjadi bukti nyata bahwa komitmen, inovasi, dan nilai-nilai religius dapat menjadi kunci sukses dalam berbisnis. Kisah Mama Ina dan Ina Cookies menjadi inspirasi bagi para pelaku UMKM di Indonesia.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network